MALANG | duta.co -Universitas Islam Malang (Unisma) melaunching Rumah Kreatif, Rabu (10/04/2019). Digagas langsung oleh Rektornya diharapkan akan segera menelorkan kreator-kreator muda yang dapat menguasai dunia.
Menurut Rektor Unisma, Prof Dr H Masykuri Bakrie, MSi, peresmian Lewat Rumah Kreatif, Unisma Ciptakan Kreator-Kreator MudaRumah Kreatif ini merupakan gagasan langsung darinya. Terinspirasi dari orang terkaya se Asia yang kreatif mengelola bisnis konsultan.
“Idenya mulai beberapa tahun lalu, namun tidak bisa serta merta dilaunching. Kami godok matang dulu, Alhamdulillah hari ini bisa kita resmikan,” ungkap Rektor yang dikenal inovatif ini.
Rumah Kreatif Mahasiswa (RKM) Unisma sendiri bukan merupakan sebuah bentuk rumah. Namun merupakan kiasan, yang merupakan wadah kreatifitas yang menjadi kebutuhan dan kepentingan mahasiswa. Ruang lingkup dari RKM ini sendiri diharuskan bersifat strategis dan berkelanjutan.
Keseriusan Unisma menstimulan kreatifitas mahasiswa, Unisma segera menggelontorkan 1 Miliar khusus untuk pengembangan kreatifitas mahasiswanya. Pihak Rektorat juga akan mengeluarkan kebijakan memberikan reward berupa pemberian nilai A bagi mahasiswa yang dapat menciptakan sebuah kreatifitas. Dan nilai B + untuk mahasiswa yang mengharumkan nama perguruan tinggi kebanggaan Nahdlatul Ulama ini.
Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Unisma ini juga memberikan iming-iming dana 12,5 Juta Rupiah bagi mahasiswa yang mengajukan penelitian. Berbagai muatan mata kuliah yang kedepan diupayakan terobosan baru untuk menciptakan kreator-kreator muda Unisma.
“Saya harapkan mahasiswa Unisma dapat mencontoh seperti pola pikir Cikma dan orang Cina yang dapat menguasai dunia,” papar Prof Masykuri.
Rektor ini kemudian mencontohkan salah satu mahasiswa Unisma yang membuka klinik konsultasi pendidikan di kost-kostannya sendiri. Dari sini berkembang hingga di suport oleh fakultas.
“Saya optimis Al Azarnya Mesir akan pindah ke Unisma. Dengan mengkader mahasiswa yang kreatif berkelanjutan. Dari mereka inilah diprioritaskan akan menjadi dosen-dosen pilihan.” ungkap Prof Masykuri mengakhiri. dah
