JAKARTA | duta.co – Umat Islam seperti tahun-tahun sebelumnya berpuasa tidak secara berbarengan. Setidaknya jamaah An Nadzir di Sulsel dan Tarikat Nahsyabandiyah di Sumbar berpuasa lebih awal pada Kamis 25 Mei 2017. Tapi sebagian besar diperkirakan berpuasa pada Sabtu lusa.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) juga memperhitungkan 1 Ramadan jatuh pada 27 Mei 2017. Saat itu Hilal alias bulan baru awal Ramadan cukup jelas terlihat di Indonesia.

“Posisi hilal pada awal Ramadan sudah cukup tinggi di Indonesia, di atas 7 derajat, elongasi (sudut antara bulan dan matahari-red) lebih dari 6,4 derajat, jadi ada potensi untuk bisa dirukyat (aktivitas mengamati visibilitas hilal) lebih mudah,” tutur Kepala Lapan Prof Thomas Djamaluddin saat dihubungi Rabu (24/5/2017).

Dengan metode astronomi yang dilakukan Lapan maka kemungkinan besar 1 Ramadan jatuh pada 27 Mei 2017.

“Kemungkinan besar awal Ramadan jatuh hari Sabtu, 27 Mei 2017. Hilal bisa dilihat Jumat Magrib tanggal 26 Mei. Kalau sekarang (24 Mei) masih bulan tua,” imbuhnya.

Thomas mengatakan, hari ini menjelang matahari terbenam, masih terlihat bulan sabit di timur. Setelah itu akan diikuti bulan mati, alias bulan tak terlihat sama sekali saat magrib. Pada magrib hari Jumat 26 Mei, akan terlihat bulan baru di sebelah kiri atas titik matahari terbenam.

Bagaimana untuk melihat hilal? Dia mengatakan pilih daerah yang ufuk baratnya terbuka, umumnya daerah pantai, di tanah terbuka bisa, asal ufuk barat tak terhalang pohon atau bangunan supaya matahari terbenam bisa diikuti.

“Posisi hilal di sebelah kiri atas titik matahari terbenam,” demikian kata pria yang mendalami astronomi hingga meraih gelar doktor di Department of Astronomy, Kyoto University, Jepang dengan beasiswa Monbusho ini.

Namun, perhitungan ilmiah yang dilakukan Lapan ini harus dimusyawarahkan dalam Sidang Itsbat pada Jumat 26 Mei 2017 nanti bersama para ulama karena ada metode yang harus rukyat alias melihat bulan baru secara visual dulu baru bisa menetapkan 1 Ramadan.

“Masyarakat kita ada yang pengamal rukyat meski sudah bisa dihitung. Dan dari rukyat ini harus ditetapkan pemerintah. Pada Sidang Itsbat nanti perlu penetapan pemerintah. Kemungkinan besar 1 Ramadan jatuh 27 Mei 2017,” tutur Thomas yang juga pendakwah ini.

Thomas menambahkan bahwa awal Ramadan ini diperkirakan seragam sampai 2021. “Karena posisi bulannya itu cukup tinggi atau masih berada di bawah ufuk, jadi potensi perbedaannya tidak ada,” harapnya. * det, vvn

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry