Prof Nuh melantik dua wakil direktur RSI AYani, di lantai 12 RSI Tower, Sabtu (29/6/2024). DUTA/ist
SURABAYA | duta.co – Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), Prof Mohammad Nuh, DEA melantik dan mengambil sumpah dua Wakil Direktur Rumah Sakit Islam Surabaya Ahmad Yani (RSI AYani), Sabtu (29/6/2024).
Yakni drg Hj Laily Rachmawati, SpPerio sebagai Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan serta Mochammad Amza Effendi Pohan sebagai Wakil Direktur Umum dan Keuangan.
Dokter Gigi Laily Rachmawati dilantik kedua kalinya menempati jabatan sebagai Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan. Sedangkan Mochammad Amza Effendi Pohan menggantikan H. Djunarjo, S.IP.,MM sebagai Wakil Direktur Umum dan Keuangan yang sudah memasuki masa pensiun.
Sementara Direktur masih dijabat dr Dodo Anondo dan Wakil Direktur Penelitian, Perencanaan ,Pengembangan dan Sistim Informasi tetap dijabat dr Widayanti, MKes.
Prof Nuh menekankan pentingnya efisiensi dilakukan RSI AYani. Karena dengan efisiensi akan menjadikan beban biaya operasional lebih rendah. Dengan begitu maka biaya berobat di RSI AYani bisa lebih murah dibandingkan rumah sakit lain. “Biaya lebih murah tapi pelayanan tetap prima dan maksimal. Maka pasien tidak akan lari ke mana-mana,” katanya.
Prof Nuh menegaskan untuk meningkatkan layanan tidak lepas dari kemampuan sumber daya manusia (SDM). Karenanya SDM di RSI AYani harus terus meningkatkan kemampuan baik itu tenaga kesehatan maupun bukan. “Up grade terus jangan berhenti,” ungkapnya.
Selanjutnya adalah kekompakan. Prof Nuh menyebut untuk bisa maju bersama dibutuhkan kebersamaan semua pihak. “Penting kompak, kerja bersama demi kemajuan,” tandasnya.
Direktur RSI AYani, dr Dodo Anondo mengungkapkan tantangan rumah sakit swasta saat ini semakin ketat. Karenanya, harus bisa memberikan pelayanan yang maksimal pada masyarakat.
“Kita juga harus berinovasi dalam berbagai langkah terutama harus bisa menekan biaya yang bisa ditekan. Karena kami direksi ini memiliki tanggungjawab untuk menyambung gedung Tower dengan Grha RSI. Sehingga memang harus saving agar itu bisa terwujud,” ungkapnya.
Dodo memperkirakan pembangunan gedung penghubung itu bisa terealisasi dua tahun mendatang.
“Karena kamu saat ini juga fokus pada pengelolaan gedung Tower 13 lantai yang baru jadi. Gedung ini harus benar-benar dikelola dengan baik,” tukasnya.
Nanti gedung penghubung itu akan dibuat sebagai pusat layanan BPJS Kesehatan selain untuk fasilitas umum lain sepertibl masjid dan parkiran.
Mochammad Amza Effendi Pohan yang baru pertama kali bergabung dengan RSI AYani mengaku akan melanjutkan apa yang sudah menjadi kebijakan sebelumnya.
Diakuinya efisiensi memang akan menjadi sebuah tantangan baginya ke depan. “Terkait biaya pengelolaan harus benar-benar sesuai proporsi layanan. Jangan sampai layanan stagnan tspi biaya operasional naik terus,” tukasnya. ril/end