Semifinal AFF yang mengalami lampu padam. DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co – Padamnya lampu di GOR Delta Sidoarjo saat semifinal AFF U19, Kamis (12/7) dianggap sebagai salah satu penyebab Indonesia kalah melawan Malaysia.

PLN pun membantah jika padamnya lampu saat adu pinalti itu karena gangguan listrik dari PLN.

Melalui keterangan tertulisnya, PLN Distribusi Jawa Timur mengatakan selama penyelenggaraan Piala AFF sejak 1 Juli 2018 pihak pengelola gelora hanya memanfaatkan listrik dari PLN untuk kepentingan penerangan di luar stadion.

Sedangkan untuk lampu sorot yang digunakan untuk menerangi lapangan Gelora Delta Sidoarjo dipasok dari genset berkapasitas 600 kW yang disediakan oleh pihak pengelola/panitia pelaksana.

PLN Distribusi Jawa Timur menyesalkan atas keputusan yang dipilih pihak pengelola Gelora Delta Sidoarjo.

Karena dengan keputusan itu, kata Dwi Suryo Abdullah Manajer Komunikasi Hukum dan Administrasi genset berkekuatan 600 kW yang digunakan untuk lampu sorot tidak ada cadangannya.

“Sehingga sewaktu-waktu genset terganggu lampu sorot akan padam karena listrik yang dari PLN tidak dihubungkan ke lampu sorot mengingat kapasitasnya hanya 41,5 kVA,” ujar Dwi Suryo.

Sebelum penyelenggaraan AFF, PLN telah menawarkan layanan khusus kepada pihak pengelola Gelora Delta Sidoarjo agar bisa mem-back-up pasokan listrik ke lampu sorot.

Bahkan bisa digunakan sebagai pasokan utama namun pihak pengelola memilih listrik dari PLN yang berdaya sambung 41,5 kVA hanya untuk penerangan di luar lampu sorot.

Pada saat kejadian padamnya lampu sorot Gelora Delta Sidoarjo, pasokan listrik PLN dalam keadaan normal atau tidak terganggu. end