
MALANG | duta.co – Tak asing kiranya kita mendengar istilah tafsir tematik. Tafsir yang pembahasannya per tema. Namun, tahfizh Alquran masih jarang terdengar di telinga. Karena metode tahfizh klasikal membiasakan para penghafal Alquran menghafal ayat secara berurutan.
Lailatul Fithriyah Azzakiyah, SHU, M.Pd.I., menggagas metode tahfidz Alquran secara tematik. Memulai dari tema kisah yang mudah diingat dan disuka. Tahfizh Quran Tematik (TQT) dengan jargon “Insya Allah hafal dan paham” dibuat per tema.
Ia mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan tema tertentu. Dimulai dari kisah-kisah yang sering didengar seperti kisah nabi, orang-orang shalih, binatang, kejadian alam, hingga sains dan teknologi.
Sehingga peserta program tidak hanya sekadar menghafal, namun dibarengi dengan pemahaman makna ayat yang dihafal. Itulah kiranya yang menjadikan metode ini mudah diterima dan disukai semua kalangan usia. Dari usia dini hingga lansia.
Program TQT telah diterapkan di beberapa sekolah seperti MTS Khadijah Malang, SD Aisyiyah Kota Malang, dan Paud Dinnov Kediri. Laila juga mengampu kelas Ngaji Kitab Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur, perkumpulan ibu-ibu di sekitar Dau Malang, hingga program TQT internasional via daring yang diikuti oleh peserta berbagai negara.
Program yang telah mengantongi Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) sejak 2016 ini memiliki filosofi mulai dari yang mudah, mulai dari yang disuka, dan mulai dari yang dekat.
TQT juga mengadopsi teori pendidikan modern seperti multiple intelligences, teori belahan otak, dan super memory system. Sedangkan Target yang dicapai dari program ini adalah memahami kandungan surat, paham arti dan makna ayat, pengayaan kosakata bahasa arab, dan ada kesan dan motivasi yang dibangun bersama peserta.
Program TQT sebagai metode pemberantasan buta makna Alquran ini berhasil mengantarkan Laila ke ajang Penyuluh Agama Islam Award 2024 tingkat nasional.
Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur pada Kamis (23/5/2024) menetapkan delapan penyuluh agama se-Jatim yang lolos dan siap dikirim ke tingkat nasional. Diantaranya adalah Lailatul Fithriyah Azzakiyah yang mewakili Kabupaten Malang.
Setelah Laila lolos seleksi berkas, diambillah tiga besar kabupaten yang presentasi di hadapan juri. Tahapan tes wawancara terakhir Penyuluh Agama Islam Award 2024 ini dilaksanakan di Hotel Southern Surabaya (22-23/5/2024).