Membanggakan. Tax Center FEB UNISMA Raih Penghargaan dari DJP Jawa Timur III, untuk kedua kalinya.

MALANG | duta.co – Tax Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) kembali toreh prestasi di tahun ini. Melalui program Pajak Bertutur 2021 dengan tema “Generasi Muda Sadar Pajak, Wujud Bela Negara” dengan tagline “Pajak Bertutur 2021: Sehari Mengenal, Selamanya Bangga”yang digelar oleh Kanwil DJP Jawa Timur III. Fakultas ini dinobatkan sebagai Pelopor Pembelajaran Inklusi Kesadaran Pajak. Ini merupakan wujud nyata, Tax Center ini telah berkiprah, mewujudkan kesadaran masyarakat wajib pajak.

Menurut Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi, Tax Centernya ini merupakan laboratorium inovatif yang telah menjalankan fungsi tridarma pendidikan tinggi. Berbagai aktivitas rutin digelar, seperti pendidikan dan pelatihan Brevet Pajak A dan B, juga pengembangan Kurikulum Perpajakan, hingga menjadi pusat pembelajaran Inklusi kesadaran pajak di UNISMA, sampai menjadi sarana program magang relawan pajak. Namun seiring dengan implementasi Merdek Belajar Kampus Merdeka Belajar (BKMB), program relawan pajak ini bisa masuk komponen program merdeka belajar bela negara.

“Kami sangat bersyukur atas penghargaan ini dan berterima kasih kepada Rektor Unisma yang telah memberikan kepercayaan untuk mengelola dan mengembangkan Tax Center ini,” ungkap Diana.

Lantas, Dekan ini membeberkan pula, berdirinya Tax Center fungsinya guna mendukung penguatan kompetensi lulusan di Prodi Akuntansi maupun memberikan value bagi kebutuhan riset maupun PKM bagi masyarakat untuk edukasi.

Disamping itu Rektor juga telah menetapkan Tax Center FEB Unisma dijadikan pusat rujukan untuk pengembangan kurikulum, penyusunan RPS maupun konten pembelajaran inklusi kesadaran pajak ke beberapa mata kuliah MKDU termasuk mata kuliah Agama Islam yang proporsinya tinggi di institusi ini.

“Alhamdulilah semua gebrakan ini telah membuahkan hasil, yakni dua kali kampus kami dinobatkan menjadi Perguruan Tinggi Pelopor Pembelajaran Inklusi Kesadaran Pajak,” ujar Diana dengan bangga.

Lebih Lanjut Dekan yang dikenal inovatif ini mengatakan bahwa peran mahasiswa, dosen dan perguruan tinggi sangat penting dalam membantu masyarakat memahami pajak melalui program pajak bertutur. Pajak Bertutur merupakan program program besar DJP yang disebut dengan inklusi kesadaran pajak. Harapannya, generasi emas akan tertanam pentingnya pajak sedari kecil, sehingga mereka nantinya akan taat pajak tanpa dihimbau, tanpa perlu diperiksa, mereka sadar sendiri pajak adalah kewajiban.

Perlu diketahui Inklusi kesadaran pajak melalui kurikulum adalah pendekatan integrasi materi kesadaran pajak melalui seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kedepan Diana berharap hubungan kemitraan dengan DJP Jawa Timur III senantiasa berjalan baik untuk membangun masyarakat yang sadar dan peduli pajak dan meningkatkan kepatuhannya dalam membayar pajak.

Sektor penerimaan pajak merupakan primadona APBN, diharapkan akan terus meningkat seiring peningkatkan kesadaran dan kepatuhan pajak untuk pembiayaan pembangunan nasional.

“Perguruan tinggi berperan penting, yang didalamnya terdapat komunitas terpelajar sangat efektif untuk mengedukasi dan menyosialisasi guna meningkatkan kesadaran wajib pajak,“ pungkas Diana. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry