SURABAYA | duta.co – Jeli berbuah hoki. Berbekal observasi pada pelaksanaan layanan kesehatan preventif stunting di beberapa wilayah Surabaya, Dr Jokhanan Kristiyono M.Med.Kom, mewakili Stikosa AWS mendapat kepercayaan lagi dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk melaksanakan program hibah pengabdian masyarakat tahun 2024.
Sebelumnya, pada bulan Juli-Agustus 2024, Stikosa AWS mendapat kepercayaan Kemendikbudristek untuk melakukan program pengabdian masyarakat dan penelitian fundamental tentang kebutuhan kompetensi dasar media data science untuk siswa SMA dan SMK di Jawa Timur. Jokhanan dan tim dosen Stikosa AWS menyasar 6 titik wilayah di Jawa Timur, yakni Surabaya, Blitar, madiun-Magetan, Lumajang dan Banyuwangi.
Pada program hibah abdimas ke-2 ini, dilaksanakan pada tanggal 21-22 September 2024 di Sentra Point Kelurahan Gunung Anyar Surabaya. Bertajuk Penguatan Literasi Digital kader Kesehatan Sentra Point Surabaya untuk Promosi Komunikasi Kesehatan Preventif Stunting pada Masyarakat. Kali ini Stikosa AWS berkolaborasi dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Katolik St.Vincentius A Paulo, diwakili Ni Luh Agustini Purnama, S.Kp, M.Kep. Sedangkan tim dari Stikosa AWS, selain Jokhanan sebagai ketua tim, juga Riesta Ayu Oktarina, M.I.Kom serta beberapa mahasiswa sebagai pendamping literasi digital promosi kesehatan kader di lapangan.
Menurut cerita Jokhanan, ide awal kegiatan pengabdian masyarakat ini saat ia ditunjuk sebagai narasumber Dinas Kesehatan Kota Surabaya pada Desember 2023. Ia menemukan permasalahan banyak para kader kesehatan atau disebut Kader Surabaya Hebat (KSH) serta nakes kesehatan yang merasa kesulitan dalam menyampaikan informasi kesehatan yang sangat teknis kepada masyarakat yang kurang literasi. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan meningkatkan literasi kader kesehatan melalui program komunikasi kesehatan digital.
“Diperlukan konsep pemberdayaan masyarakat dan kampus harus berperan aktif untuk membantu pemberdayaan masyarakat melalui program pengabdian masyarakat. Maka kita kolaborasikan kampus yang mempunyai potensi besar di media komunikasi serta kampus yang punya potensi besar di bidang kesehatan” ujar Ketua Stikosa AWS tersebut.
Selama dua hari kegiatan, Jokhanan dan tim melakukan bimbingan teknis terhadap 15 orang Kader Surabaya Hebat Sentra Point Surabaya. Para KSH itu nantinya akan melakukan promosi kesehatan preventif stunting kepada warga masyarakat sekitar, didampingi tim abdimas. Menurut Ni Luh Agustini, yang memberikan materi ilmu kesehatan, memanfaatkan Kader Surabaya Hebat sebagai promoter kesehatan preventif stunting lebih efektif. Hal ini berdasarkan pengalamannya selama memberikan materi pelatihan di beberapa wilayah di Surabaya.
Pemilihan lokasi Sentra Point menurut Jokhanan dikarenakan wilayah tersebut merupakan daerah pemukiman yang terdiri dari wilayah perkampungan dan komplek perumahan. Disamping itu area jangkauan program pengabdian masyarakat tidak boleh lebih dari radius 10-20 Km dari kampus. Jarak Sentra Point dengan lokasi kampus Stikosa AWS memang relatif cukup dekat.
Sedangkan bimbingan teknis meliputi materi dasar pembelajaran ilmu keperawatan dan kesehatan serta materi dan modul literasi digital komunikasi kesehatan. Termasuk juga cara menggunakan alat-alat peraga media digital. Alat peraga tersebut bisa di akses di https://health.stikosa-aws.ac.id/ berupa video animasi, infografis maupun artikel dengan bahasan yang sangat mudah dipahami. Dalam video animasi berdurasi 3 menit, menceritakan kisah Dina, seorang gadis kecil yang pertumbuhannya lebih lambat dibanding anak-anak seusianya. rum