Dekan FEB UNISMA, Nur Diana SE MSi (paling kiri) saat memberikan sambutan di acara Webinar Strategi Transformasi Digital pada Masa New Normal. Dengan narasumber Wasekjend Dewan TIK Nasional, Muhammad Andy Zaky. (FT/IST)

MALANG | duta.co – Menghadapi Covid-19, pemerintah mulai menjajaki menuju “New Normal” (Kenormalan Baru). Gaya baru hidup bermasyarakat baru ini mempengaruhi segala aktivitas termasuk bidang ekonomi yang berwujud virtual. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (UNISMA) pun menggelar Webinar Business Online Talk bertema Strategi Transformasi Digital pada Masa New Normal.

Menurut Dekan FEB UNISMA, Nur Diana SE MSi, bahwa dalam memperingati Dies Natalis fakultas ini yang ke 39, Rabu 10 Juni kemarin sengaja menggelar Webinar bertema Strategi Transformasi Digital pada Masa New Normal. Acara yang diselenggarakan secara virtual menggunakan media Zoom dan Youtube ini dibanjiri animo tinggi mahasiswa, akademisi maupun pelaku bisnis dari seluruh Indonesia.

“New normal pasca pandemi akan mengubah trend sosial, lingkungan hingga bisnis di kalangan masyarakat Transaksi bisnis menjadi berbeda. Konsumen yang berbelanja secara fisik berkurang, berubah menjadi porsi digital yang lebih besar,” ungkap Nur Diana.

Dekan yang dikenal inovatif ini menambahkan pula, bahwa Era New Normal memunculkan beragam peluang bisnis baru selepas wabah.  Hal ini menjadi lampu kuning bagi para pebisnis baik di dunia global maupun di Indonesia  untuk berpikir kritis dalam menganalisa trend yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Di Indonesia sendiri, imbuh dia, sebagaimana dirilis Managing Director Analytic Data Advertising (ADA), negara ini akan terjadi kenaikan digital bisnis secara signifikan selama masa pandemi. Berbagai aplikasi pertemuan online diandalkan oleh pelaku bisnis guna mengurangi intensitas pertemuan. Hal ini  berimbas pada meningkatnya industri logistik, jasa kesehatan, jasa pengiriman maupun jasa komunikasi berbasis digital.

Sementara itu, ia menjelaskan, di AS sebagaiman rilis Nevada Business The Decision Maker Magazine (28 May 2020) yang melakukan survei terhadap 502 pemilik usaha kecil menunjukkan teknologi digital mampu memberdayakan bisnis UKM di masa pandemi Covid-19. Selama krisis Covid-19, lanjut Diana, sebanyak 76% small business lebih mengandalkan teknologi  digital daripada sebelum masa pandemi.  Platform yang sering digunakan seperti Instagram, YouTube, Google Ads dan analytics, pasar online Amazon, Shopify, dan eBay.

Sementara itu Muhammad Andy Zaky, Wasekjend Dewan TIK Nasional dalam paparannya tentang strategi transformasi digital di Indonesia, menjelaskan bahwa hasil survey pengguna internet di Indonesia dengan  penduduk 264.161.600 jiwa, sebanyak 64,8 % sebagai pengguna penetrasi internet dengan kepemilikan terhadap jumlah notebook sebanyak 25,72 % dan smartphone/table ownership sebanyak 50,08 %.

Menurutnya, ini menunjukan potensi bagi ekonomi digital dengan adanya dukungan penggunaan saran prasarana tersebut. Dari sisi ekonomi digital, tahun ini diproyeksiakan transaksi digital ekonomi bernilai Rp 1,758 trilium berasal dari  pertumbuhan GDP untuk apps dan game developer Industri senilai 8,06%. Ini menujukkan potensi yang baik untuk  pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Salah satu sebab perlunya transformasi digital pada perusahaan maupun institusi pemerintah adalah pandemic wabah Covid-19. Di sini terjadi perubahan ukuran kesehatan dimana orang-orang atau konsumen hanya mau bertransaksi ekonomi yang aman. Perubahan perilaku dari satu orang ke orang lainnya termasuk interaksi bisnis. Hal ini mau gak mau menimbulkan Economy Disruption,” jelasnya.

Sementara itu, Andy Zaki juga mengatakan bahwa transformasi digital tidak mudah, butuh waktu bertahun-tahun. Transformasi di era New Normal sangat membantu dalam bidang transaksi bisnis, maupun pendidikan, juga saluran komunikasi bahkan di bidang keagamaan.

“Saat ini di era pendemi telah menciptakan empat Mega Hits Consumer Behavior. Yaitu Mega Hits Stay at Home Life Style, Mega Hits Bottom of Piramid, Mega Hits Go Virtual dan Mega Empathic Society,” pungkas Andy Zaki. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry