INTERAKSI : Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Kadis P dan K Amin Wachid berinteraksi dengan siswa saat meninjau PTM di SDN Kranggan 1, jalan Pekayon. DUTA/YUSUF W

MOJOKERTO | duta.do -Agenda Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari untuk meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang direncanakandilakukan pada Senin (2/9/2021) dibatalkan karena ada agenda lain yang mendadak. Agenda tersebut baru dapat dilakukan pada Rabu (4/9/2021).

Ada dua sekolah yang dikunjungi, yakni SMPN 8 di jalan Rwden Wijaya dan SDNKranggan 1 di jalan Pekayon. Turut mendampingi wali kota antara lain Kepala Dinas P dan K dan seluruh kepala DMPN se kota Mojokerto yang tergabung dalam musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) SMP.

Pada kesempatan tersebut wali kota wanita pertama di kota Mojokerto ini disuguhkan dengan minuman terbuat dari daun lidah buaya. Minuman ini diklaim dapat meningkatkan imun.

Pada kesempatan itu juga wali kota memberikan challenge kepada guru berupa lomba membuat video atau modul pembelajarandi saat pandemiyang inovasi dan kreatif.

“Hadiahnya tidak seberapa. Jangan dilihat dari hadiahnya tapi dengan lomba ini guru akan termotivasi,” katanya.

Menurut wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini, pembelajaran di saat pandemi ini merupakan tantangan tersendiri bagi guru untuk menuntaskan pembelajaran sesuai kurikulum.

“Dari pembelajaran yang konvensional berubah menjadi pembelajaran campuran, luring dan daring. Ini yang tidak mudah sehingga guru dituntut untuk inovatif dankreatif,” tandasnya.

Nah, dengan adanya challenge ini diharapkan menjadi motivasi bagi guru dalam beringin dan berkreasi dalam pembelajaran.

“Tahun 2020 lalu challenge ini sudah kita lakukan, tahun ini kita lanjutkan kembali,” ujarnya.

Selin itu Ning Ita berpesan kepada semua kepala sekolah agar turut serta gencar mensosialisasikan terkait pendidikan gratis secara masiv.

“Terkait pendidikan gratis harus tersampaikan kepada seluruh satuan pendidikan. Tidak hanya kepala sekolah tapi seluruh jajaran satuan pendidikan hingga tingkat bawah seperti Satpam dan cleaning service,” harapnya.

Ning Ita berharap agar anggaran pendidikan yang cukup besar, yakni Rp 185 miliar, yang berpihak kepada masyarakat dan manfaatnya secara langsung bisa dinikmati masyarakat justru tidak dipahami secara komprehensif oleh masyarakat bahkan satuan pendidikan sebagai pelaksana.

“Dalam waktu dekat kita akan rumuskan berbagai metode dalam rangka memperlancar hal tersebut. Tapi saya berharap kepada seluruh kepala sekolah bisa menyampaikan hal ini kepada jajaran di bawahnya sehingga dipahami secara menyeluruh,” pungkasnya.ywd

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry