Lilik Sujiansyah (kanan) dan Rombongan PAC Fatayat NU Ujungpangkah di Museum NU Surabaya. (FT/A. Rofiq)

SURABAYA | duta.co –  Minat warga nahdliyin mendalami sejarah perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) kian besar. Termasuk di dalamnya misi besar para muassis NU dalam membumikan Islam rahmatan lilalamin. Tema PBNU memasuki abad  kedua: ‘Merawat Jagat, Membangun Peradaban’ , memang, harus berkesinambungan.

“Terima kasih atas kunjungan 60 anggota PAC Fatayat NU Ujungpangkah. Ini wujud dari kepedulian nahdliyin menyatukan langkah ‘Merawat Jagat, Membangun Peradaban’. Dengan berkunjung ke Museum NU, minimal kita semakin paham, betapa ikhlas para kiai NU dalam berjuang demi Kemerdekaan RI, dan dalam membangun peradaban,” demikian Saifuddin SPd, petugas dari Museum NU, kepada duta.co, Selasa (28/2/23).

Mas Udin, panggilan akrab Saifuddin SPd, mohon maaf karena ada kesibukan, sehingga tidak bisa mendampingi rombongan PAC Fayatah NU Ujungpangkah. Kali ini, pendamping mereka, sebagai badal (pengganti), Lilik Sujiansyah.

Lilik yang sehari-hari menjaga Museum NU, menegaskan, bahwa, seiring banyaknya kunjungan lembaga mau pun pribadi ke Museum NU, maka, saatnya ada resume strategis yang bisa mereka bawa pulang, sebagai oleh-oleh dari Museum NU. Sosialisasi misi perjuangan NU harus terus dilakukan.

“Apalagi, sekarang, bukan hanya warga NU atau umat Islam yang datang ke mari. Ada pula non-muslim yang ingin melihat, mengkaji sejauh mana perjuangan para kiai NU dalam Kemerdekaan RI sampai pada bangunan toleransi antarumat beragama,” tegas Lilik yang juga alumni UIN SA Surabaya ini.

Masih menurut Lilik, beberapa waktu lalu, sejumlah tokoh agama Budha dari Buddhist Dharma Center (BDC) Surabaya juga mengunjungi Museum Nahdatul Ulama (NU) di Jalan Gayungsari Kota Surabaya tersebut.

Mereka ingin mempererat jalinan persaudaraan antartokoh agama. Terutama dengan NU, organisasi Islam terbesar yang memiliki faham moderat. Dalam pandangan mereka, nahdliyin selama ini adalah saudara sejati, karena nahdliyin sangat menjunjung tinggi perbedaan, termasuk masalah keyakinan.

“Warga NU sudah terbiasa duduk berdampihngi dengan pemeluk agama lain. Mereka semua adalah saudara. Dan itu bisa kita lihat dari jejak para muassis NU yang terpatri di Museum NU. Jadi, tidak heran, kalau selama ini NU sangat kuat komitmennya untuk mengayomi kelompok minoritas dan tidak mempertentangkan perbedaan,” terangnya.

Ketua Panitia Tour Religy PAC Fatayat NU Ujungpangkah, Gresik, Dhiyafatul Jannah, SPd.I, menegaskan, bahwa, kunjungan ini bermaksud untuk memperkaya pengetahuan sekaligus memperdalaman tentang ke-NU-an.

“Mohon izin dan terima kasih kepada pengelola Museum NU Surabaya yang sudah menfasilitasi kunjungan kami,” tegasnya sebagaimana dalam surat tertanggal 25 Februari 2023, ‘Mengetahui’ Ketua PAC Fatayat NU Ujungpangkah, Jazilah SPdI.  (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry