Ketua Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) Pusat, Viviani Suhat (kanan) dan Rektor Unitomo, Prof Siti Marwiyah (tengah) saat melihat drone untuk survei udara di ajang Kumpul Surveyor Indonesia di Unitomo, Selasa (25/6/2024). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Profesi surveyor sangat dibutuhkan. Dan Indonesia hingga kini masih kekurangan tenaga itu. Padahal, proyek yang membutuhkan tenaga surveyor sangat besar dengan wilayah Indonesia yang sangat luas.

Hal itu dikatakan Ketua Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) Pusat, Viviani Suhat usai menghadiri pembukaan Kumpul Surveyor Indonesia di Universitas Dr Soetomo Surabaya, Selasa (25/6/2024).

Dikatakan Viviani, masalah jumlah tenaga surveyor memang menjadi masalah bagi ISI saat ini hingga ke depan. Anggota ISI saat ini dari seluruh Indonesia hanya 6.700-an orang.

“Itu masih sangat sedikit dibanding profesi lain. Makanya kita harus lebih nge-push agar kampus yang memiliki jurusan ini lebih banyak mencetak sumber daya manusia unggul,” katanya.

Menurut Viviani, semua proyek pemerintah maupun swasta yang ada di darat, laut hingga udara membutuhkan tenaga surveyor ini. “Sehingga terkadang kami keteteran karena banyaknya proyek itu untuk melakukan survey,” tandasnya.

Karena itu, di ajang Kumpul Surveyor Indonesia ini, Viviani berharap akademisi juga turut serta urun rembuk mengatasi masalah ini.

“Kampus juga harus memperkenalkan jurusan ini agar lulusan SMA sederajad semakin banyak yang tertarik masuk jurusan ini. Karena peluang kerjanya sangat besar,” ungkapnya.

Viviani mengingatkan di era pasar bebas mendatang, akan ada banyak tenaga asing masuk ke Indonesia salah satunya surveyor.

Jangan sampai era pasar bebas itu, Indonesia hanya menjadi penonton di mana semua proyek dilakukan surveyor asing. “Profesi ini harus kita lindungi, jangan sampai diambil asing dan kita hanya jadi penonton,” ungkapnya.

Memang, tidak banyak kampus yang membuka jurusan ini. Di Surabaya ada satu kampus teknik negeri yang memiliki jurusan ini. Sementara yang swasta, hanya ada di Unitomo dengan jurusan Geomatika di Fakultas Teknik.

Rektor Unitomo, Prof Siti Marwiyah mengatakan jurusan Geomatika di Unitomo sudah menghasilkan lulusan yang kompeten. Bahkan sebelum lulus, mahasiswa sudah dibidik untuk ikut proyek survey proyek pemerintah maupun swasta.

“Lulusan terserap 100 persen. Peluang kerja sangat terbuka lebar. Karenanya kami juga semakin gencar memperkenalkan jurusan ini ke lulusan SMA sederajad,” katanya.

Lulusan terserap 100 persen tidak lepas dari kualitas yang dicetak Unitomo. Prof Iyat, panggilan akrab Prof Siti Marwiyah mengaku prodi Geomatika terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak agar bisa mencetak lulusan yang sesuai dengan keinginan industri.

Salah satu mahasiswa semester dua, Geomatika Unitomo, Yuda Firmansyah mengaku memilih jurusan Geomatika karena prospek kerja yang menjanjikan. Apalagi dia memang suka tantangan dengan bekerja di lapangan.

“Saya dari SMK jurusan Multimedia tapi tertarik di jurusan Geomatika. Peluang berkariernya sangat luas,” katanya.

Kumpul Surveyor Indonesia ini diikuti 300 lebih peserta yang terdiri dari para praktisi, ahli, pemerintah dan swasta serta industri. Mereka semua akan berbagi ilmu dengan mahasiswa jurusan Geomatika dari seluruh Indonesia. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry