KULINER KREATIF : Deputi Pemasaran Bekraf, Joshua Puji Mulia dan Deputi Akses Permodalan, Fadjar Utomo saat mengunjungi salah satu stand Kreatifood 2018 di Surabaya, Jumat (27/07/2018). DUTA/Wiwiek Wulandari

SURABAYA | duta.co  – Bisnis kuliner memang sedang ‘meraja lela’ di Indonesia.

Bahkan dari data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), kontribusi bisnis kuliner di Indonesia mencapai 41.6 persen.

Dari total pendapatan domestik bruto (PDB) Bekraf 2017 yang mencapai Rp 1.000 triliun.

Sebuah angka yang fantastis. Sehingga tidak berlebihan jika Bekraf memberikan perhatian.

Salah satunya dengan mendukung munculnya usaha rintisan-usaha rintisan atau start up di bisnis ini.

Salah satunya dengan memunculkan Kreatifood yang memasarkan produk dari 95 usaha rintisan kuliner yang terpilih dari seluruh Indonesia.

Deputi Bidang Akses Permodalan Bekraf, Fajar Hutomo mengatakan kuliner di Indonesia memang sangat banyak.

“Sudah tidak perlu diragukan lagi, potensinya ya. Banyak inovasi dan kreativitas. Mereka sudah mulai memunculkan kearifan lokal,” tandas Fajar di sela pembukaan Kreatifood di Ciputra World Surabaya, Jumat (27/7).

Diakui Fajar, memang tidak akan habis untuk berbicara tentang kreativitas dan inovasi kuliner di Indonesia.

Namun yang perlu dipikirkan adalah bagaimana mendampingi para pebisnis kuliner ini agar bisa terus eksis.

“Bagaimana ini bisa terus berjalan dan bisa kita berikan pendampingan,” ungkap Fajar.

Untuk bisa memunculkan para usaha rintisan di bidang kuliner ini, Bekraf melakukannya melalui dua deputi yakni deputi bidang pemasaran dan deputi bidang akses permodalan.

Yang pertama melakukan melalui bidang  akses permodalan, setelah terpilih jumlah usahanya baru urusan deputi bidang pemasaran.

“Kreatifood ini merupakan acara dari deputi bidang pemasaran. Mereka yang punya gawe melakukan showcase produk-produk usaha rintisan yang sudah terpilih,” tambah Fajar.

Tiga hari pertama, 95 starup ini mendapatkan kesempatan memamerkan produknya. Di atrium Ciputra World Mal ini, mereka dipertemukan dengan banyak orang.

Bukan hanya pembeli ritel tapi pembeli yang siap melakukan transaksi business to business (B to B).

“Kita mengajak investor untuk join dengan para start up mereka. Supaya pemasaran produk mereka itu bisa lebih meluas,” tukasnya.

Setelah itu, tiga hari ke depan, 95 start up itu akan dilatih tentang capacity building, mentoring, workshop dan camp untuk mempersiapkan para start up bisa showcase di depan investor.

Sembilan puluh lima peserta yang bisa mengikuti ajang ini adalah mereka yang terpilih melalui seleksi yang dilakukan Bekraf.

Sebelumnya Bekraf sudah melakukan sosialisasi Kreatifood ini di mana peserta bisa mengikutinya dengan mengirimkan proposal berkaitan dengan produknya.

Dari 570 peserta mendaftar, 352 yang dinyatakan memenuhi syarat. Lalu dipilih menjadi 95 peserta.

“Mereka itu yang bisa mengikuti pameran Kreatifood besok (hari ini,red),” ujar Ketua Perkumpulan Start Up Indonesia, Bonnie Susilo.

Bekraf sendiri sudah mengembangkan Kreatifood ini sejak tiga tahun lalu. Tepatnya pada 2016.

Di mana waktu itu hanya diikuti 70 peserta. 2017 meningkat menjadi 85 dan 2018 menjadi 95 peserta.

Salah satu peserta Setyo Budi dengan produknya Candy Osu berhasil terpilih dari 95 peserta lainnya.

Usaha yang baru dirintis sejak September 2017 lalu itu adalah permen kopi  susu yang menyerupai cokelat blok.

ProdukSetyo Budi yang asli Blitar ini mencuri perhatian juri. “Belum pernah ada permen kopi susu seperti ini,” ujar Setyo.

Setyo mengaku bisa memproduksi 1.500 pak dalam sebulan di mana satu paknya berisi 100 gram.

Produksi ini memang masih sangat minim karena keterbatasan tenaga kerja.

“Sejak ikut acara ini sudah banyak yang mau jadi reseller dan yang mau membeli produk saya untuk dijual dengan brand berbeda. Tidak masalah bagi saya. Yang penting saya bisa terus berproduksi,” tuturnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry