JAKARTA | duta.co – Ada dua agenda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pertama, agenda terkait Muktamar PKB, akhir Agustus 2024 yang diinisiasi para dedengkot PKB. Mereka ini menghendaki muktanar tepat waktu itu, berpedoman pada SK DPP PKB dari Menkum HAM RI, yang habis akhir Agustus 2024 mendatang.
Kedua, agenda Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terkait persiapan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah). Cak Imin sudah menyampaikan pesan kepada calon kepala daerah yang berharap dukungan PKB. Dia berpesan agar calon tersebut tidak modal nekat maju Pilkada 2024.
“Ini membuat calon yang berangkat dari PKB semakin dag dig dug. Satu sisi bicara kriteria, di sisi lain bicara tanpa mahar. Sementara, Agustus menjadi titik krusial,” demikian disampaikan sumber duta.co yang juga aktivis PKB di Jakarta, Senin (6/5/24).
Sebagaimana dilansir detikNews, Minggu (5/4/2024), Cak Imin sudah menyampaikan kriteria khusus bagi calon yang ingin mendapat rekom PKB. Ada tiga kriteria calon kepala daerah yang akan mendapat dukungan PKB.
“Ya tentu tiga kriteria (utama). Pertama, pengalaman, kapasitas, kemampuan. Kedua, visi yang sama dan harapan yang bisa ditawarkan kepada masyarakat. Yang ketiga tentu elektabilitas,” ujar Cak Imin detikNews, Minggu (5/4/2024).
Ketiga kriteria itu, katanya, harus berjalan selama 4 bulan agar PKB bisa menitipkan agenda-agenda perubahan. Cak Imin mengatakan agenda perubahan juga dititipkan ke presiden terpilih.
“Nah tiga-tiganya ini berjalan berseiringan selama 4 bulan ke depan supaya PKB bisa menitipkan agenda-agenda perubahan. Sama seperti yang kita titipkan kepada presiden terpilih. Sehingga nanti kita harapkan dengan agenda perubahan itu pembangunan itu tidak terancam kolaps misal ancaman kerusakan lingkungan dan bencana alam,” tambahnya.
Cak Imin mengatakan tidak ada perbedaan penilaian bagi calon kepala daerah yang berasal dari internal PKB maupun dari eksternal. Dia menekankan semua bacakada harus memiliki tiga kriteria tersebut dan tidak hanya sekedar modal nekat.
“Komposisi kader internal dan eksternal sama. Semuanya harus melalui tiga itu, kapasitas, pengalaman, kemampuan, kualitas. Yang kedua soal uji visi, visinya kaya apa, yang ketiga tentu elektabilitas” ungkapnya.
Jadi? “Jangan nekat-nekatan tapi nggak punya elektabilitas, bahaya,” tuturnya. (mky,detik.com)