KELUD :Suasana massa saat menghalau bechko dari lokasi galian(ft/Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co -Berikut kronologis kejadian aksi demo spontanitas dilakukan ratusan pencari pasir di Aliran Sungai Ngobo Desa Satak Kecamatan Puncu digelar, Sabtu (24/11/2018).

Dari keterangan sejumlah saksi mata, saat CV. Masykurin Barokah mendatangkan alat berat dikawal sejumlah tokoh Pagar Nusa (PN) dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Saat Jumat malam, terlihat alat berat (beckho) berada di pertigaan Desa Satak. Kemudian pada Sabtu pagi, pukul 10.00wib, bekhco ini dibawa menuju ke lokasi galian milik CV. Masykurin. Dikawal Handoko alias Nyambik, beserta lima orang, Yusuf Kozin, Ketua Pagar Nusa Kediri, Abu Bakar, Penggelola CV, Tohari, Mohhadi dan Slamet sebagai sopir pengangkut bechko.

Kemudian sesampai di Pertigaan Pulo, Aliran Sungai Nobo, kendaraan ini dihentikan ratusan sopir dan penambang manual.

“Sempat terjadi debat mulut namun massa berhasil meredam emosinya,” jelas Slamet, tokoh paguyuban penambang pasir.

Akhirnya alat berat tersebut dibawa keluar lokasi dalam pengawalan anggota Polres Kediri. “Kita justru kuatir jika alat berat diturunkan, bila terjadi kerusakan atau insiden, malah menjadikan masalah baru buat kita,” tutur Mbah Met, sapaan akrabnya.

Mbah Met justru menyayangkan keberadaan pemerintah daerah yang terkesan tidak berusaha mencari solusi masalah ini.

“Kami ingin punya izin, dan selama berdirinya paguyuban, kamj sisihkan uang untuk perbaikan jalan, rumah tidak layak, air bersih, penghijauan serta kegiatan sosial lainnya,” jelasnya. (nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry