SIAGA BANSER: Barisan Banser (Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama) siaga terjun ke lokasi, tepatnya di Masjid Shalahuddin Perumahan Puri Surya Jaya Gedangan Sidoarjo. (duta.co/dok)

Oleh:  Ketua GP Ansor Sidoarjo, H. Reza Ali Faidzin

SIDOARJO | duta.co  – Agar tidak terjadi salah paham terhadap demo ratusan anggota GP Anshor dan Banser Ancap Tulangan Sidoarjo. Berikut kronologi gerakan GP Ansor Sidoarjo mendesak pembubaran pengajian oleh Ustadz Khalid Basalamah di Masjid Shalahuddin Perumahan Puri  Surya Jaya Gedangan Sidoarjo.

  1. Setelah dimediasi Kapolres antara PCGP Ansor dan panitia kemudian ceramah dihentikan dan diganti penceramah lain.
  2. Setelah itu ada MOU bahwa yayasan / masjid Shalahuddin tidak akan melanjutkan ceramah Khalid Basalamah, dan tidak akan mengundang lagi.
  3. Secara bergantian memberi sambutan di podium yang juga disiarkan live oleh media mereka.
  4. Kemudian naik podium Kapolresta, panitia dan ketua MWC NU Gedangan KH Turmudi.
  5. Ke depan disepakati juga. Masjid itu akan netral. Minta nama list kepada Ansor dan NU Kyai dan penceramah mana saja yang diizinkan.
  6. Sekaligus isi/materi apa yang kemudian dilarang.
  7. Dalam waktu dekat MOU terkait. (Isi ceramah, Ustadz yang dilarang dan Akan di TTD bersama di kapolres.)
  8. Setelah acara sudah selesai dan clear ternyata ketua PAC Tulangan Sahabat Zaini dipukul jamaah
  9. Ini akhirnya diurus ke Polsek gedangan
  10. Tapi demi menjaga kondusifitas kabupaten Sidoarjo serta menjaga ukhuwah Islamiyyah.

Diselesaikan secara kekeluargaan. Pemukul dimaafkan. Dengan syarat meminta maaf secara tertulis kepada korban dan lembaga (PCGP Ansor Sidoarjo). (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry