Ilustrasi foto youtube coloboyo cak ikin

SAMPANG | duta.co — Kelangkaan tenaga pengajar pendidikan agama Islam (PAI) dengan status pegawai negeri sipil (PNS) di Kab. Sampang menuai sorotan dari berbagai kalangan. Apalagi krisis guru agama tersebut diketahui bukan persoalan baru. Melainkan, sudah sejak lama terjadi. Ironisnya hingga saat ini, kelangkaan guru PAI itu tidak menemui solusi.

Anggota Dewan Pendidikan (DP) Sampang Zainuddin mengatakan, pada prinsipnya krisis guru PAI itu harus disiasati dengan memaksimalkan tenaga suka relawan (sukwan) yang kompeten. Apalagi, sejak beberapa tahun terakhir belum ada pengangkatan guru PNS baru.

”Kami minta pemerintah daerah memberdayakan tenaga sukwan yang secara kualitas tidak jauh berbeda dengan guru PNS, dengan begitu krisis guru PAI dapat diminimalisir, dan jangan hanya menunggu pengangkatan guru PNS yang hingga saat ini belum ada kejelasan,”tutur Zainuddin.

Menurut pria yang menjabat bidang kurikulum dan evaluasi belajar itu, berharap pemerintah daerah bisa menjamin honor para tenaga sukwan dan tidak membebankan kepada lembaga sekolah, karena setiap tahun, pemerintah daerah sudah menganggarakan honor untuk guru-guru sukwan.

”Kami berharap, jasa guru-guru sukwan ini tidak dilupakan oleh pemerintah daerah. Honor yang diterima tenaga sukwan saat ini hanya senilai Rp350 ribu per orang,” terangnya.

Diajukan 581 CPNS

Sementara itu, Kasi Pendidikan Agama Islam (Pais) Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Sampang Achmad Makki mengaku, pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk mengurai krisis guru PAI itu, sebab pihaknya tidak punya kewenangan untuk menambah guru honorer dan tenaga magang, melainkan hanya mendorong maksimalisasi guru yang ada untuk merangkap pelajaran agama.

”Kami hanya sarankan, untuk memaksimalkan guru yang ada. Manakala lembaga memilil kemampuan secara finansial, bisa merekrut guru magang yang memenuhi kualifikasi untuk mengisi kekosongan guru agama ini. Kami tidak punya kewenangan untuk mengangkat tenaga honorer,” singkatnya.

Untuk diketahui, jumlah guru PAI di Sampang saat ini hanya tercatat sebanyak 444 orang. Dengan rincian guru bersatus PN5 387 orang dan tanaga sukwan 57 orang. Sedangkan jumlah lembaga sekolah negeri dan swasta di wilayah Sampang mencapai ribuan.

Padahal idealnya setiap Iembaga harus memiliki satu guru agama, namun di Sampang hampir 50 persen lembaga Sekolah diketahui tidak memiliki guru agama.

Sementara Kepala BKPSDM Sampang, H. Selamet Terbang menjelaskan, pihaknya telah mengajukan 581 CPNS yang diantaranya diprioritaskan guru agama Islam, namun belum ada kejelasan dari Kemenpan RI, karena belum ada surat balasan terkait formasi pengangkatan CPNS 2018, jelasnya. (tur)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry