SURABAYA | duta.co – Ketua KPU RI Arief Budiman bersama Komisi II DPR RI, Bawaslu RI dan DKPP melakukan kunjungan inspeksi mendadak ke PT Temprina Media Grafika di Wringinanom Kabupaten Gresik. Mereka melihat secara langsung dimulainya proses produksi percetakan surat suara yang akan digunakan pada pemilihan umum 2019 mendatang.

Kedatangan rombongan dari Jakarta ini tiba di lokasi pabrik percetakan terbesar di Jawa Timur sekitar pukul 12.00 Wib diterima langsung Dirut PT Temprina Media Grafika, Cristianto Indrawan.

“Selamat datang dan terima kasih PT Temprina kembali dipercaya mencetak surat suara Pileg dn Pilpres 2019,” ujar Cristianto, Minggu (20/1/2019).

Lebih jauh Cristianto menjelaskan bahwa proses percetakan surat suara sejatinya sudah mulai masuk perkatalog pada tanggal 17 Januari lalu. PT Temprina Media Grafika mendapat tugas mencetak surat suara caleg dan pilpres untuk 10 provinsi. Diantaranya, Provinsi Bengkuku, Jatim, Bali, DIY, Kaltim, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kepri dan Papua Barat.

“Total surat suara yang akan dicetak sebanyak 225 juta lebih atau sekitar 27,1 persen dari kebutuhan total surat suara dan membutuhan kertas 7.300 ton. Kami optimis bisa menyelesaikan tepat waktu yakni tanggal 11 Maret 2019 sehingga bisa segera didistribusikan ke provinsi terjauh lebih dulu,” kata Drisstianto.

Sementara itu Ketua KPU RI, Arief Budiman mengatakan bahwa percetakan surat suara pemilihan umum 2019 ditangani oleh enam perusahaan konsorsium yang telah ditunjuk. Diantaranya, PT Gramedia (Jakarta), PT Balai Pustaka (Jakarta), PT Aksara Grafika Pratama (Jakarta), PT Temprina Media Grafika (Jatim), PT Puri Panca Pujibangun (Jatim) dan PT Adi Perkasa Makassar (Sulsel).

“Kunjungan ini dalam rangka mengetahui secara langsung proses produksi perdana surat suara dan formulir KPU untuk pemilihan umum 17 April 2019 mendatang. Saya nyatakan sebanyak 939.879.651 lembar surat suara yang digunakan pemilu 2019, resmi dicetak,” ujar Arief Budiman.

Sesuai jadwal, kata Arief proses percetakan surat suara ini akan tuntas pada 11 Maret mendatang. Selanjutnya, ada satu tahapan lagi yakni produksi dan distribusi surat suara. Diharapkan secara nasional pada 15-16 Maret 2019 surat suara sudah terdistribusi di kabupaten/kota.

“Jadi ini merupakan jawaban dari hoax 7 kontainer di Tanjung Priok yang berisi surat suara sudah tercoblos. Masak baru diproduksi kok sudah teristribusi, itu jelas hoax,” kelakar mantan komisioner KPU Jatim ini.

Harus Berjalan Lancar

Pihaknya sengaja mengajak komisi II DPR RI, Bawaslu dan DKPP untuk melihat langsung proses produksi perdana surat suara pemilu 2019, sekaligus berharap ikut mengawasi mulai proses poduksi hingga distribusi supaya tidak terjadi pelanggaran, khususnya dalam distribusi nanti jangan sampi tertukar dapil seperti kasus pemilu sebelumnya .

“Kami minta seluruh pihak terkait ikut mendukung dalam proes cetak supaya bisa tepat waktu, juga sesuai kualitas dan jumlahnya. Sebab jika sampai melebihi dari jumlah yang dicetak, sanksi pidana bisa mengamcam sesuai peraturan perundang-undangan dan PKPU,” harap Arief Budiman.

Masih di lokasi yang sama, Ketua Komisi II DPR RI, Zainuddin Amali menambahkan bahwa kehadiran sejumlah anggota Komisi II DPR RI adalah untuk memastikan tahapan pemilihan umum yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan Undang-Undang dan PKPU sehingga pelaksanaan pemilihan umum berjalan lancar.

“Pemilihan umum 2019 merupakan pengalaman pertama karena Pileg dan Pilpres dilaksanakan secara serentak. Saya menilai KPU saat ini banyak melakukan penghematan dalam penyelenggaraan pemilihan umum. Kami berharap penyelenggaraan pemilihan umum mendatang berjalan lancar dan sukses,” pungkas politisi asal Partai Golkar. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry