KEDIRI | duta.co -Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) Koordinator Wilayah Kediri menggelar Kopdar ke 9. Kali ini adalah kajian fiqih muamalah bersama Ustadz M. Yusron Mushoffa di Fresh Coworking Space Jl Soekarno Hatta no 09 Kabupaten Kediri, Sabtu (1/8).
Ketua KPMI Korwil Kediri Abu Mirza mengatakan, dengan kegiatan ini diharapkan muncul pebisnis-pebisnis baru. Tidak hanya pandai berbisnis, tapi juga memahami kaidah bisnis yang baik.
“Kita ingin belajar bersama bagaimana fiqih muamalahnya dan bagaimana berdagang yang benar sesuai syari’at. Salah satunya adalah kegiatan hari ini, yaitu kajian. Jadi kita tidak hanya teknis bisnis saja, tapi juga fiqih-fiqihnya,” ungkapnya.
Ia berharap para pengusaha mampu berbisnis secara benar sesuai syari’at dan tidak melanggar aturan-aturan agama. Tidak hanya itu, mereka juga memiliki kegiatan rutin satu pekan satu kali dengan tema yang berbeda. Diantaranya, fiqih muamalah, bahasa arab, kajian aqidah, kunjungan bisnis dan workshop pendampingan.
Dalam kajiannya, Ustadz Yusron Mushoffa menyampaikan terkait bagaimana bisnis yang baik. Rezeki menurutnya, sejatinya adalah pemberian dari Allah Swt untuk setiap makhluknya. Bisnis yang baik menurutnya adalah yang berkah dan diridhai Allah.
“Berkah adalah kebaikan yang banyak, langgeng, dan abadi. Ada 2 syarat yang harus dipenuhi jika ingin mendapat keberkahan. Pertama adalah beriman kepada Allah Swt. Dan kedua, beramal dengan perbuatan yang shaleh, salah satunya adalah jujur dan amanah,” jelas Ustadz Yusron.
Ustadz Yusron juga memaparkan beberapa ayat dan hadits mengenai berbisnis sesuai syari’at. Juga mengenai beberapa perbuatan yang bisa menghalangi turunnya rezeki kepada manusia.
“Yakin semua rezeki itu adalah kemurahan dan pemberian dari Allah Swt bukan dari kita sendiri. Apa yang direzekikan oleh Allah kepada kita telah dituliskan sebelum kita dilahirkan. Jika kita ridha dengan rezeki yang diberikan, maka Allah akan memberikan keberkahan pada rezeki dan diluaskan jika tidak ridha maka tidak akan ditambah,” katanya. (nng)
