TULUNGAGUNG | duta.co – Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) terus mencecar 5 orang yang dibawa dari Kota Blitar dan Kabupaten Tulungagung. Setidaknya ada waktu 1×24 jam untuk menentukan status hukum mereka, apakah bisa tersangka atau tidak. Sementara, KPK juga mengamankan duit miliaran rupiah. “Sekitar Rp2 miliar,” demikian Juru Bicara KPK Febri Diansyah di kantornya, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (7/6/2018) dini hari.

Sumber duta.co, menyebut dari 5 orang itu, ada juga unsur swasta. Mereka tetap harus dibawa karena diperlukan informasinya. Kalau kemudian dia bersih, maka, dalam waktu 1×24 jam  juga akan dilepas. Artinya, nanti malam publik sudah bisa mengetahui siapa saja yang harus menggunakan rompi orange.

Di Tulungagung tim Penindakan KPK ini sudah bergerak sejak Rabu (6/6) pukul 17.45 Wib. Bentuknya operasi tangkap tangan (OTT) kepada sejumlah pejabat di Kota Marmer. Kapolres Tulungagung AKBP Topik Sukendar dikonfirmasi, wartawan membenarkan operasi KPK ini.  “Ya bahwa Rabu (6/6) tim KPK berada di Tulungagung, namun kegiatannya seperti apa saya belum tahu, kita hanya membackup saja,” terangnya via selular.

Topik menambahkan, kedatangan personil KPK di Tulungagung tersebut menggunakan 3 unit mobil. “Hanya ini info yang bisa saya berikan,” ucapnya.

Sementara, keterangan beberapa sumber menyebut, personil KPK tiba di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso pukul 17.45 dengan mengendarai Mobil Avanza berwarna Silver. “Kebetulan waktu itu, Bapak PJ Jarianto sedang menggelar acara buka puasa bersama di Pendopo, kemudian dua orang berbadan tegap dan satu wanita berjilbab turun dari mobil avanza, kemudian merangkul Kadis PU (Sutrisno ST MT red.) dan membawanya pergi,” tuturnya.

Febri Diansyah cukup hati-hati dalam penjelasannya. “Terakhir tadi sekitar 5 orang diamankan, 5 orang ini unsurnya dari kepala dinas. Sejauh ini belum ada kepala daerah yang diamankan. Jadi hanya dari dinas PU dan swasta,” katanya Febri.

Soal uang Rp2 Miliar diperoleh keterangan uang itu didapat dari OTT Wali Kota Blitar. Soal jumlah diakui, bahkan Febri menyebut uang itu di dalam sebuah kardus dengan pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu. (zfd,bdr)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry