SURABAYA | duta.co – Kantor DPRD Jatim di Jalan Indrapura Surabaya pada Senin (5/6) siang heboh. Pasalnya, secara tiba-tiba lima orang petugas KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) menyegel ruang ketua Komisi B DPRD Jatim dan mengamankan tiga orang staf sekwan DPRD Jatim.

“Yang ikut dibawa itu Pak Santoso, Rahmat Agung staf Komisi B DPRD dan Mohandoko staf wakil ketua DPRD Jatim dari Fraksi Partai Gerindra,” kata Nyoto petugas Office Boy (OB) di sekretariat DPRD Jatim yang ikut menyaksikan kejadian penangkapan.

Menurut Nyoto, di ruangan pimpinan Komisi B, sebenarnya juga ada orang lain yakni Jazuli staf khusus Ketua Komisi B DPRD. Namun dia disuruh keluar oleh petugas KPK dari ruangan karena dianggap tidak memiliki kepentingan.

Kejadian itu berlangsung cepat tidak lebih 10 menit. Selanjutnya ruangan Ketua Komisi B DPRD dikunci oleh petugas KPK dan diberi KPK Line. “Saya hanya dititipi kunci mobil sama Pak Santoso saat jalan di lorong ketika dibawa petugas menuju mobil KPK,” ujar Nyoto.

Terpisah, sekretaris DPRD Jatim Ahmad Jailani mengaku tidak tahu apa-apa. Namun dia membenarkan kalau ada tiga orang staf Sekwan DPRD Jatim yang ikut diamankan oleh petugas KPK. “Saya tidak tahu penangkapan ini terkait kasus apa,” dalih Jailani.

Dari pengamatan di lapangan, ruangan ketua Komisi B lampunya masih menyala. Bahkan televisi berukuran 20 inchi juga masih dibiarkan menyala. Petugas KPK saat keluar dari gedung DPRD Jatim hanya membawa berkas dalam satu kotak dan tiga orang staf.

Sementara itu Tjutjuk Sunario wakil ketua komisi B DPRD Jatim dari Fraksi Partai Gerindra mengatakan bahwa dirinya mengaku kaget karena stafnya ikut diamankan KPK. Padahal sekitar pukul 13.30 Wib dirinya masih bertemu dengan Mohandoko dan pamitan pulang karena ada kegiatan di luar.

“Sebelum pulang saya memang menyuruh dia supaya koordinasi dengan staf komisi B karena sesuai jadwal besok ada kunjungan Komisi B ke Jogyakarta dan saya akan ikut naik kereta saja,” jelas Tjutjuk Sunario.

Di tengah perjalanan, kata Tjutjuk dirinya mendapat kabar kalau Mohandoko ikut diamankan bersama staf Komisi B DPRD Jatim. “Biasanya kalau soal kunjungan staf saya cukup menghubungi lewat telepon. Mungkin dia ada di tempat yang salah dan waktu yang tidak tepat sehingga ikut diamankan,” dalihnya.

Ia juga membantah kalau penangkapan KPK itu dikaitkan dengan ketua Komisi B DPRD Jatim Moh Basuki yang juga berasal dari Fraksi Partai Gerindra. Alasannya, sekitar 1 jam lalu atau sekitar pukul 17.00 Wib Tjutjuk masih bisa menghubungi Basuki dan dia bilang baik-baik saja alias tidak ditangkap KPK.

“Terus terang saja juga binggung, informasi yang benar yang mana, sebab Pak Basuki saya hubungi masih bisa dan bilang baik-baik saja,” beber Tjutjuk Sunario.

Sementara itu berdasarkan informasi di MetroTV, juru bicara KPK Febri membenarkan bahwa petugas KPK menangkap anggota DPRD Jatim. Sayangnya KPK masih belum berani menyebut nama dan terkait kasus apa. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry