Suci Annisa, jurnalis Kompas TV Jambi. (FT./IST)

JAMBI | duta.co – Masih saja ada kekerasan terhadap awak media. Kali ini menimpa Suci Annisa, jurnalis Kompas TV Jambi, Jumat (3/8) siang, saat meliput arakan api obor Asian Games. Pelakunya oknum pasukan pengamanan api obor tersebut.

Atas kejadian itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jambi mengecam tindakan oknum pengaman api obor Asian Games tersebut. “AJI Kota Jambi mengecam keras tindakan kekerasan dan premanisme yang dilakukan oknum pasukan pengamanan api obor Asian Games terhadap Suci Annisa,” kata Ketua AJI Kota Jambi, M Ramond EPU, Sabtu (4/8/2018).

Kekerasan terhadap jurnalis perempuan itu terjadi kawasan lampu merah Simpang Empat Museum Siginjai, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Suci Annisa yang sedang melaksanakan tugas jurnalistik, dipukul di bagian ulu hati secara tiba-tiba, hingga dia mengerang kesakitan.

Menurut AJI, tindakan oknum pasukan pengamanan api obor Asian Games itu telah menciderai Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. Pada Pasal 4l UU 40/1999 disebutkan bahwa negara menjamin kemerdekaan pers, dan pers nasional mempunyai hak untuk mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.

Dan, tindakan oknum itu sudah masuk kategori pidana, karena dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat kebebasan pers. Sesuai dengan Undang-undang Pers, setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan kegiatan jurnalistik dipidana penjara paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000.

Jangan sampai Terulang

AJI mendesak kepolisian dan juga pemimpin pasukan pengamanan api obor Asian Games agar melakukan pengusutan terhadap kasus kekerasan terhadap jurnalis ini. “Asian Games diliput jurnalis dari puluhan negara. Jangan sampai kasus serupa terjadi, sehingga perlu kepada semua petugas di Asian Games mengerti tentang kebebasan pers,” ujarnya.

Pemukulan terhadap Suci Annisa yang merupakan ibu dari tiga anak itu terjadi saat dia sedang mengambil gambar tepat dibelakang oknum yang memukulnya itu. Saat oknum itu mendekatinya, langsunglah mendaratkan pukulan keras tepat di perutnya.

Informasi yang dihimpun AJI Kota Jambi, Suci Annisa bingung mengapa dia dipukul. Padahal dia meliput kegiatan ini dari pagi sampai harus berlari-lari dari satu titik ke titik lainnya. Dia sudah meminta kepada oknum petugas agar jangan main kasar, dan kepada oknum itu dia menjelaskan sebagai  jurnalis. Tapi petugas itu menyebut tidak peduli.

Penuturan Suci Annisa, hanya satu orang dari pasukan pengamanan api obor asian games itu yang berlaku kasar kepadanya. Setelah kejadian itu, oknum yang memukulnya langsung ditarik oleh rekan-rekannya sesama pengamanan.

Tak hanya pemukulan, ada juga oknum pengamanan yang melakukan dorongan ke fotografer Tribun Jambi, Aldino, yang membuatnya hampir terjatuh. Tindakan ini menyebabkan Aldino hampir jutuh beserta kamera yang dipegangnya. “Kami mengecam semua tindakan kekerasan terhadap jurnalis ini. Harus diusut. Kasus ini jangan dibiarkan menguap,” ungkap Ramond (rls)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry