KEDIRI | duta.co – Sejumlah titik jalan di wilayah Kota Kediri terendam banjir dengan ketinggian berkisar 50 cm. Kondisi ini, mayoritas dikeluhkan warga lantaran aktivitasnya terganggu karena arus lalu lintas tersendat.
Pantauan duta.co, hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Kediri, diperkirakan berlangsung selama 2 jam hingga mengakibatkan banjir.
Keterangan Andi, salah satu warga mengatakan, kondisi banjir sering terjadi saat hujan mengguyur Kota Kediri.
“Tadi saat saya melintas, banjir terjadi di Jalan Brawijaya. Tapi, informasi dari teman juga ada yang terjebak banjir di Jalan Patimura depan Pegadaian Kota Kediri,” ujarnya.
Andi juga mengutarakan, ia mengeluhkan kondisi banjir di Kota Kediri selalu terjadi saat musim hujan tiba. Menurutnya, titik banjir selalu terjadi di lokasi yang sama.
Menurutnya, kinerja Pemerintah Kota Kediri yang terkesan kurang bisa mengatasi persoalan banjir di Kota Kediri.
Padahal, beberapa titik lokasi di Kota Kediri, terlihat ada pembenahan pembangungan gorong-gorong. Namun, upaya itu tidak mampu menanggulangi banjir yang masih terjadi di Kota Kediri.
“Setahu saya sering ada pembangunan proyek gorong-gorong di titik kota, tapi kenapa banjir masih saja terjadi,” tandasnya.
Sementara, sejumlah titik jalan yang terendam banjir mulai dari Jalan Brawijaya, Jalan Patimura, Jalan Slamet Riyadi, hingga perkampungan di lingkungan Pakunden dan lingkungan Singonegaran serta beberapa lokasi lain.
Pelaksana tugas (Plt) Dinas PUPR Kota Kediri, Yono Heryadi, mengaku, pihaknya sudah melakukan monitoring di beberapa titik lokasi banjir. Pihaknya juga sudah merencanakan akan melakukan perbaikan pada gorong-gorong yang menyebabkan banjir.
“Tim URC PUPR sudah bergerak terkait pada mitigasi bencana. Hari ini tadi memang ada antrean air di beberapa titik yang tertutup sampah. Sementara untuk Jalan Patimura memang kemarin rehabilitasinya fokus diperbaikan drainase dan trotoar,” katanya, saat dihubungi, Senin malam (11/11/2024).
Disamping itu, kata Yono, perbaikan di lingkaran dan di hilirnya serta hulunya nya belum di bereskan.
“Jadi ke depan, akan kita buatkan sodetan sodetan ke arah Sungai Brantas. Nanti diharapkan volume yang kemarin diperbaiki akan bisa teratasi sesuai hulu yang standar,” harapnya.
Terakhir, saat ditanya perbaikan gorong-gorong di sejumlah titik wilayah Kota Kediri, dinilai gagal, Yono mengaku, hal tersebut dinilai kurang tepat.
“Kami nilai tidak gagal, melainkan belum maksimal. Untuk itu, akan kami kaji kembali untuk perbaikanya,” tutupnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Joko Arianto, mengatakan, banjir terjadi hampir di seluruh wilayah Kota Kediri. Beberapa daerah memang debitnya cukup tinggi.
“Kemarin sudah kita lakukan kerja bakti serentak, tapi memang debit air yang tinggi jadi terjadi banjir. Ini yang terparah juga mojoroto,” ungkapnya.(bud)