
JOMBANG | duta.co – Affan Kurniawan (27), pengemudi ojek online, tak pernah pulang lagi ke rumah. Ia tewas tragis, tubuhnya terlindas kendaraan taktis aparat. Kabar duka ini bukan hanya mengguncang keluarga, tapi juga memantik gelombang keprihatinan dari berbagai daerah, termasuk Jombang.
Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah Jombang menjadi salah satu yang paling lantang bersuara. Mereka menilai kematian Affan bukan sekadar insiden, melainkan tragedi kemanusiaan yang mencoreng prinsip negara hukum.
“ICMI Jombang menuntut aparat menindak tegas oknum pelaku, sekaligus meminta Kapolri untuk bersedia mengundurkan diri demi menjaga marwah institusi Polri,” tegas Ketua ICMI Orda Jombang, Didin A Sholahuddin, yang diterima duta.co, Jumat malam (29/8).
Lebih lanjut, Gus Didin, panggilan akrabnya, juga mengingatkan aparat untuk menghentikan segala bentuk tindakan represif terhadap rakyat yang sedang menyuarakan aspirasi. “Menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak konstitusional yang dilindungi Undang-Undang. Aparat seharusnya mengayomi, bukan mencederai,” lanjutnya.
Namun, kritiknya tak berhenti pada aparat. Mereka juga menyoroti perilaku sejumlah pejabat negara yang dianggap semakin menjauh dari rasa keadilan rakyat. “Pernyataan arogan, gaya hidup hedonis, serta kemewahan yang dipertontonkan pejabat telah melukai hati nurani masyarakat. Jika tidak mampu bersikap sederhana dan santun, sebaiknya mengundurkan diri,” tandas Didin.
Dalam tuntutannya, ICMI Jombang mendesak pemerintah untuk memangkas tunjangan serta fasilitas mewah pejabat negara, mulai dari Presiden, Wakil Presiden, Menteri, hingga pejabat daerah dan pimpinan BUMN. “Kesulitan rakyat tidak sebanding dengan kemewahan pejabat. Ini menimbulkan luka sosial dan memperlebar kesenjangan,” tegasnya lagi.
Di tingkat lokal, suara ICMI juga jelas: Pemerintah Kabupaten Jombang diminta segera meninjau ulang berbagai jenis pajak daerah. “Kebijakan fiskal harus diarahkan untuk meringankan beban hidup, bukan menambah kesulitan. Pajak rakyat harus diturunkan,” pungkasnya. (din)






































