JAKARTA | duta.co – Selain para pendukungnya–seperti di Surabaya yang menyebut “Jakowi Jancuk”, #Yang Bayar Gaji Kamu Siapa?, dan walikota Semarang melarang mereka yang tidak memilih Jokowi agar jangan lewat jalan tol–, capres petahana juga melakukan blunder yang sama. Kali ini dengan menyebut ada tim sukses capres yang menggunakan cara propaganda Rusia dengan menyebarkan hoax alias berita palsu.
Tanpa menyebut tim sukses capres yang mana, Jokowi bisa melempar bumerang sebab publik menduga tim yang dimaksud adalah capresnya sendiri atau capres penantangnya, Prabowo Subianto. Yang jelas, pernyataan Jokowi telah membuat kegaduhan di masyarakat sebab telah menuduh Rusia memakai cara-cara hoax dan menuduh tim capres.
Karena itu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengimbau agar capres Joko Widodo sebaiknya menjaga tutur kata. Sebab pernyataan Jokowi bahwa ada tim sukses yang menyiapkan propaganda ala Rusia hanya akan memicu kegaduhan.
“Kita ingin Pemilu yang damai, Pemilu yang melahirkan pemimpin terbaik dari yang terbaik,” kata anggota BPN Prabowo-Sandi, Anthony Leong, Minggu malam (3/2/2019).
Pernyataan Jokowi tersebut jelas dinilainya sangat tidak mendasar. Bahkan bisa disebut fitnah keji. “Kami fokus dengan isu ekonomi, lapangan pekerjaan. Hoax malah dilakukan oleh kubu petahana, seperti mobil Esemka Oktober 2018 akan diproduksi massal, pembebasan ustaz Ba’asyir yang belum juga terealisasikan,” ujar Anthony.
Anthony sendiri mengakui telah menjadi korban hoax karena dituding merupakan warga negara asing (WNA) yang mengatur strategi digital Prabowo – Sandi. “Pak Jokowi bisa angkat soal propaganda ini mungkin karena meme yang akhir-akhir ini viral yang dibuat oleh buzzer kubu 01. Saya sendiri ada di sana disebut warga negara asing yang mengatur strategi digital, padahal saya termasuk alumni Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional RI,” tegas Anthony yang juga Koordinator Prabowo-Sandi Digital Team (PRIDE).
Menurut dia, akhir-akhir ini banyak isu yang tidak substantif diciptakan karena elektabilitas petahana semakin menurun. Anthony memperkirakan bulan Februari ini elektabilitas Prabowo Subianto – Sandiaga Uno akan menyalip kubu Jokowi – Ma’ruf Amin.
“Februari mudah-mudahan terus meningkat dan bisa unggul. Rakyat sudah pintar, sudah tidak bisa dibohongi lagi dengan pencitraan yang tidak bisa membawa kesejahteraan. Mudah-mudahan 17 April 2019 menjadi momentum untuk perubahan Indonesia yang lebih baik,” ujar Anthony.
Sebelumnya, capres nomor urut 01 tersebut mengatakan perpolitikan di Indonesia dipenuhi banyak fitnah dan kabar bohong alias hoax.
“Problemnya adalah ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia! Yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan dusta, semburan hoax, ini yang segera harus diluruskan Bapak-Ibu sebagai intelektual,” ujar Jokowi dalam deklarasi Forum Alumni Jawa Timur di Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/2) lalu. (rmol/wis)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry