PROYEK PUSKESMAS: Lokasi proyek rehab Puskesmas Barengkrajan Krian yang dikerjakan PT Tunggaljaya Raya. (duta.co/ yudi irawan)

SIDOARJO |duta.co– Pemkab Sidoarjo membenahi infrastruktur diwilayah Sidoarjo Barat, sekitar Kecamatan Krian dan sekitarnya Tahun 2017, digerojok anggaran miliaran rupiah. Proyek rehab gedung dan perbaikan jalan tersebut bersentuhan langsung dengan memberikan pelayan kepada masyarakat, terutama warga masyarakat Sidoarjo.

Anggota DPRD Sidoarjo dari Daerah Pemilihan (Dapil) Krian, Balongbendo dan Tarik itu berkomitmen akan turut mengawasi pekerjaan para kontraktor yang menang tender mengerjakan proyek diwilayah Dapilnya. Tujuannya, supaya berkualitas baik sesuai spek yang ada.

“Saya mempunyai niat dan komitmen akan selalu mengawasi pekerjaan proyek proyek besar berskala miliaran yang sekarang dikerjakan. Tujuannya supaya kualitasnya baik, proyeknya berumur panjang. Seperti proyek rehab Puskesmas Barengkrajan Krian yang saat ini dikerjakan, masuk dalam pengawasan saya,”tegas M. Nizar, SH kemarin.

Aktivis LIRA Sidoarjo ini menambahkan, kenapa ia fokus untuk mengawasi proyek proyek diwilayah Dapilnya. Termasuk proyek rehab Puskesmas Barengkrajan, karena kontraktor yang mengerjakan adalah Tito (Putra H Suwandi), yang pernah ia kritisi mengerjakan proyek pavingisasi senilai Rp 180 juta di halaman Rumah Potong Unggas (RPU) di Krian, kualitasnya jelek.

“Saat itu Dinas Pangan, Pertanian dan Peternakan Sidoarjo sebagai OPD yang memiliki proyek tersebut saya minta agar kontraktor yang mengerjakan membongkar dan mengganti kualitas paving sesuai bestek yang ada. Sekarang sudah sudah bagus,” ungkap pria ganteng bergelar Sarjana Hukum alumni Fakultas Hukum Unair Surabaya kemarin.

Politisi muda dari Partai Golkar itu mengkritisi proyek proyek uang rakyat itu juga untuk membantu aparat hukum dan Pemkab Sidoarjo supaya proyek proyeknya berkualitas yang baik. Sebab, di era saat ini masyarakat dan aparat penegak hukum semakin ketat memplototi proyek proyek.

“Nanti jika kesandung masalah hukum kan kasihan. Makanya saya lebih preventif atau untuk melakukan pencegahan terjadinya korporasi penyimpangan proyek sedini mungkin. Di ingatkan lebih awal sebelum penyerapan anggaran proyek,”ujar M Nizar.

Lebih lanjut, Sekretaris Komisi C yang membidangi pengawasan pembangunan itu menjelaskan, rekanan diharapkan mengerjakan mengerjakan proyek sesuai bestek/spektek yang ada.” Dikerjakan sesuai spek saja, sudah dapat untung kok,” pesan moral M Nizar.

Ia menambahkan para pengawas dari OPD dan dari konsultan Pengawas harap bekerja sesuai fungsinya. Jangan sampai ada yang bermain mata atau kongkalikong dengan rekanan. Jika mereka tugas sesuai tugasnya, M Nizar yakin ia dan masyarakat yang lain tidak perlu terjun sendiri kelapangan proyek.

Sementara itu pemenang lelang rehab Puskesmas Krian nilai penawarannya Rp 4.198.000.000 dari HPS 4.999.454.000 dan dari pagu anggaran Rp 5.000.000.000. Proyek tersebut memakai PT Tunggaljaya Raya. (yud)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry