Dr. Gilang Nugraha, S.Si., M.Si
Dosen Prodi D-IV Analis Kesehatan, Fakultas Kesehatan
BARU-baru ini telah dilakukan penelitian oleh Nabila Putri Salda yang merupakan mahasiswa bimbingan penelitian saya di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dan buah pisang ambon (Musa paradisiaca S) dapat meningkatkan absorpsi zat besi.
Konsentrasi zat besi kombinasi TTD dan pisang ambon lebih tinggi dibandingkan hanya di berikan TTD saja. Hasil penelitian tersebut telah terkonfirmasi oleh penelitian lain dari Universitas Lampung dan Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban.
Peningkatan absorpsi zat besi oleh pisang ambon dikarenakan pisang ambon mengandung vitamin C.
Kandungan vitamin C dalam pisang mampu mengubah besi ferri (Fe3+) menjadi besi ferro (Fe2+). Besi bentuk ferro merupakan bentuk zat besi yang mudah di serap oleh tubuh, sehingga kadarnya akan mudah meningkat dalam tubuh karena tidak terbuang.
Zat besi merupakan salah satu mineral mikro yang dibutuhkan dalam pembentukan hemoglobin dan hemoglobin bertugas dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh. Zat besi merupakan komponen pembentuk heme, heme ini yang kemudian membentuk kompleks dengan protein globin. Dengan demikian terbentuk hemoglobin fungsional yang mampu mengikat oksigen.
Anemia merupakan kondisi tubuh yang mengalami kekurangan hemoglobin, seseorang dinyatakan anemia ketika kadar hemoglobin kurang dari 12 g/dL untuk perempuan dan 13 g/dL untuk laki-laki. Pemberian kombinasi TTD dan pisang ambon hanya dapat diberikan pada penderita anemia defisiensi besi. Karena anemia jenis ini terjadi akibat kekurangan zat besi sehingga dengan di berikannya TTD dan pisang ambon dapat dengan segera meningkatkan zat besi dalam tubuh dan mempercepat pembentukan hemoglobin.
Dosis TTD umumnya diberikan 1 tablet dalam satu hari dan kandungan zat besi sebanyak 60 mg. Penggunaan buah pisang ambon bisa dilakukan berbarengan dengan TTD, biasanya untuk meringankan penelanan obat, atau bisa dilakukan segera setelah obat tertelan. Efektifitas kombinasi TTD dan buah pisang ambon dalam peningkatan zat besi dalam tubuh mulai terlihat di hari ke-3 dan ke-7.
Sedangkan efek pemulihan hingga seseorang tidak mengalami anemia dapat berbeda tergantung dari keparahan anemia.
Perlu diperhatikan, terdapat kondisi anemia yang menyerupai defisiensi zat besi. Anemia ini mengalami penurunan zat besi, namun disebabkan akibat penyakit kronis. Kombinasi TTD dan buah pisang ambon pada kondisi tersebut tidak efektif untuk meningkatkan hemoglobin, karena selama proses inflamasi terjadi peningkatan hormon hepcidin yang mampu menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh.
Karena itu, pada kasus anemia akibat penyakit kronis perlu adanya pengobatan pada penyakit yang mendasarinya. Sehingga pemberian Kombinasi TTD dan buah pisang ambon dapat efektif meningkatkan absorpsi zat besi dalam tubuh. *
