CIREBON | duta.co – Ada yang menarik dalam kongres ulama perempuan yang digelar di Cirebon. Diungkapkan Dosen Pascasarjana Perguruan Tinggi Ilmu Alquran, Jakarta, Nur Rofiah Bil Uzm, Alquran dan hadis sudah memuliakan perempuan. Namun metodologi studi Islam yang selama ini dominan belum sepenuhnya memberi keadilan bagi kaum perempuan.

Menurut Nur, penyebabnya adalah  adanya bias tafsir keagamaan yang hegemonik dan patriarkis. “Ini yang akhirnya dianggap sebagai kebenaran absolut,” kata Nur Rofiah,dalam seminar nasional Peran Ulama Perempuan Dalam Meneguhkan Nilai Keislaman, Kebangsaan dan Kemanusiaan di Ponpes Kebon Jambu Al Islamy, Babakan Ciwaringin, Rabu (26/4/2017).

Nur mencontohkan konstruksi teks yang dimaknai sebagai instrumen penundukan perempuan. “Laki-laki maupun perempuan sama-sama pemimpin (khilafah) di muka bmi,” kata Nur Rofiah.

Nur lantas memperkenalkan metode baru studi Islam yang lebih berkeadilan pada perempuan. Perspektif baru yang diperkenalkannya itu adalah memastikan kombinasi iman dan prinsip kesetaraan harus menjadi landasan studi-studi Islam, sehingga menghasilkan keadilan.

Keadilan itu atas dasar kesetaraan substantif yang mempertimbangkan hakekat perempuan dengan kondisi khusus mereka secara biologis dan sosial. Nur menuturkan, secara biologis karena organ, fungsi dan masa reproduksinya. Sedangkan secara sosial karena ketimpangan relasi dengan laki-laki yang menyejarah selama berabad-abad.

Sementara itu Guru Besar UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Machasin, mengungkapkan berperannya ulama perempuan dalam ruang publik yang sudah didominasi laki-laki, tidak berarti ulama perempuan tersebut mesti bersaing.

“Namun mengisi apa yang belum terisi, meluruskan yang menyimpang dan memberikan kelembutan, cinta, keteguhan, ketahanan, kecermatan dan keindahan pada ajaran dan praktek-praktek agama yang selama ini mengedepankan hal yang dianggap macho,” katanya.

Machasin melanjutkan, setidaknya ada tiga kekuatan ulama perempuan yang jarang, bahkan tidak dimiliki oleh ulama laki-laki. Antara lain, ilmu agama yang peka terhadap adanya ketidakadilan dan penindasan, kelembutan, serta kepemimpinan yang melindungi dan mencintai umat. net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry