Tampak Firman Syah Ali SH MH (kiri) dan KH Ma'ruf Amin. Rais Am PBNU. (FT/MAHRUS)

SURABAYA | duta.co – Konferensi Wilayah Luar Biasa (Konferwilub) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur, 21 Juli mendatang diwarnai munculnya beberapa kandidat ketua PW ISNU Jatim yang akan menggantikan posisi Abdullah Azwar Anas.

Salah satu kandidat ketua yang diprediksi bakal menjadi kuda hitam adalah Firman Syah Ali SH MH. Kabarnya Firman mendapat dukungan dari cabang-cabang di kawasan Tapal Kuda dan Pantura.

“Firman Syah Ali sangat akrab dengan mayoritas ketua cabang ISNU sehingga sangat mudah untuk mendapat dukungan,” tegas Ridlwan M Noor, salah seorang anggota ISNU Jatim kepada duta.co, Selasa (17/7).

Menurutnya, peluang Firman besar karena beberapa faktor. Dari segi pengalaman organisasi, Firman sudah kenyang pengalaman. Saat ini Firman adalah Bendahara Umum PW Ikatan Alumni (IKA) PMII Jatim.

Sebelumnya Firman pernah aktif di Mabinda PKC PMII Jatim, ISNU Cabang Bangkalan, PB PMII, PMII Cabang Jember, Ansor Pamekasan dan IPNU Cabang Pamekasan.

Kabar yang beredar, sejumlah kandidat bakal merebut restu dari Ketua Umum PP ISNU Ali Masykur Musa. Soal restu Ali Masykur Musa ini, Ridlwan menegaskan Ali Masykur adalah tokoh yang sangat obyektif.

“Ali Masykur Musa itu senior mas Firman di PMII Cabang Jember, namun beliau tokoh yang sangat obyektif, ditelepon atau ditemui oleh siapapun beliau memberi jawaban yang sama, yaitu semuanya diserahkan pada cabang-cabang. Itu jawaban yang sangat bijaksana, saya salut kepada Cak Ali Masykur Musa,” teganya.

Salah seorang pengurus IKA PMII Jatim Gus Ya’qub Balya Al-Arif yang juga Pengasuh Ponpes Ittaqu, Menanggal Surabaya mengakui rekam jejak Firman di organisasi.

“Saya mengharap semua kader PMII yang menjadi ketua cabang ISNU se-Jatim untuk mendukung Mas Firman. Selain saat ini bendahara umum PW IKA PMII, juga merupakan teman saya di Majelis Pembina Daerah (Mabinda) PMII Jawa Timur, dan sejarah perjuangannya di PMII sampai ke level Pengurus Besar.”

“Jadi ke-PMII-annya sangat tuntas, oleh karena itu menurut saya pribadi tidak ada alasan bagi kader PMII di ISNU untuk tidak mendukung mas Firman Syah Ali,” tegas Gus Ya’qub.

Menurutnya, ISNU dan IKA PMII itu dua sayap intelektual NU, think tank NU, jadi harus sinergi agar NU maju. “Saya melihat mas Firman lah yang bisa mensinergikan keduanya dengan baik,” paparnya.

Gus Ya’qub enggan berkomentar saat ditanya peluang kandidat lain. “Saya tidak mau membahas kandidat yang lain, mereka sepuh-sepuh dan selayaknya menjadi penasehat organisasi, khawatir kuwalat,” tegasnya.

Mengalir Ikuti Cabang

Kalau Mas Firman, ujarnya, ke PMII-nya tuntas, minded, dan dia jelas berada di struktur PW IKA PMII. Mengenai hubungan dengan adik-adik PMII, jelas sekali dia Mabinda, jadi tidak ada alasan untuk tidak mendukung mas Firman. Ini menurut saya lho.

Firman sendiri saat dikonfirmasi hanya menjawab merendah. Menurut keponakan Prof Mahfud MD ini, ia berprinsif mengalir saja. “Pada prinsipnya saya mengalir seperti air, mengikuti dengan santai keinginan cabang-cabang, sesuai petunjuk senior saya, KH Ali Masykur Musa,” tegasnya.

Sekadar diketahui Konferwillub yang semula akan dilaksanakan di Kantor PWNU Jatim ternyata dipindah ke Ruang Serba Guna Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya, Jl Jemursari 51-57 Surabaya Sabtu 21 Juli 2018 mendatang.

Selain nama Firman sejumlah kandidat juga disebut sebut ikut meramaikan bursa ketua. Mereka antara lain Afif Hasbullah (Lamongan), Ivan Rovian (wakil Ketua ISNU Jatim), Ahmad Zainul Hamdi (dosen UINSA), Maskuri Bakri (Rektor Unisma) dan Prof Mas’ud Said (mantan staf Khusus Mensos era Khofifah).(mha)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry