SIDOARJO | duta.co – Enam Komunitas Pegiat Sejarah dan Budaya Sidoarjo berkumpul. Mereka mengadakan acara bebersih dan penancapan nama Situs Kadipaten Terung di Desa Terung Wetan, Kecamatan Krian, Sidoarjo, pada Minggu, 14 Januari 2018. Komunitas tersebut meliputi Lakon Jagad, Balasatya Wetan, Garda Wilwatikta, Satrio Puser Majapahit, Paguyuban Sendang Agung dan Pimcab PPI Sidoarjo.
Acara itu bertujuan mengingatkan pada generasi now agar dapat menjaga peninggalan sejarah. Khususnya, menurut Pimpinan Cabang Perhimpunan Pergerakan Indonesia, Tri Kisnowo Hadi, karena Sidoarjo merupakan daerah yang banyak menyimpan peninggalan situs budaya dari kerajaan masa lalu.
Seiring dengan perkembangan peradaban, peninggalan purbakala yang ada di Sidoarjo tenggelam. Dan, pada saatnya generasi yang ada sekarang akan melupakan sejarah. Padahal, kata alumni HMI tersebut, dengan peninggalan peradaban atau situs kebudayaan itulah kita dapat belajar sejarah.
“Sehingga, dari enam penggiat Sejarah dan Kebudayaan Sidoarjo itu punya Komitmen menjaga dan melestarikan peninggalan peradaban leluhurnya. ini dilakukan untuk menjaga peninggalan leluhur,” ungkap Tri pada Selasa 16 Januari 2018.
Tri yang mewakili enam komunitas mengatakan, akan mendorong pihak DPRD Sidoarjo agar membuat Raperda (rancangan peraturan daerah) tentang Cagar Budaya Sidoarjo. Ia pun mengaku, siap berdiskusi dengan pihak-pihak terkait, baik dari pemerintahan Sidoarjo maupun stakeholder lain yang ada.
“Saya akan mendorong DPRD, khususnya Komisi D agar segera membuat peraturan untuk melindungi Cagar Budaya di Sidoarjo,” pungkas Tri.
Rencana kedepan, enam komunitas yang ada itu akan bahu membahu untuk menjaga serta melestarikan situs yang sudah ditemukan di beberapa wilayah di Sidoarjo. “Teman-teman komunitas yang ada ini, akan saling membantu dan tentu dengan masyarakat yang mana wilayahnya ada temuan situs. Seperti Urang Agung, Terung, Pelawangan, dan Tarik,” tutupnya. (sod)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry