Pengerjaan proyek pipanisasi SPAM Umbulan yang di kawasan Jalan Raya Warungdowo, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan. (duta.co/abdul aziz)

PASURUAN | duta.co – Pengerjaan pipanisasi proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan yang berlangsung sejak sebulan lebih, di sepanjang jalur Jalan Raya Pleret hingga Jalan Raya Warungdowo, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, berdampak serius pada para pedagang atau pemilik toko di sekitar pengerjaan proyek.

Mereka yang buka warung atau pemilik toko yang berada di pinggir jalan barat pengerjaan sepanjang 1,5 kilometer itu, mengeluhkan kompensasi yang diberikan pihak pelaksana proyek yang tidak sesuai dengan dampak kerugian diterima pedagang.

“Kompensasi yang diberikan pihak proyek bervariasi,” papar Lukman, pemilik warung makanan di Warungdowo, pada Rabu (7/2/2018).

Ia menjelaskan, semula puluhan pedagang di bagian barat jalan tidak dapat kompensasi. Karena dianggap mereka tak terdampak. “Waktu itu kami gak diperhatikan, hanya pedagang atau pemilik toko di bagian timur yang diberi kompensasi. Tapi setelah kami protes, akhirnya diberi kompensasu rata-rata Rp 250 ribu tiap pedagang,” urainya.

Lukman mengakui bahwa, ia bersama pedagang lainnya merasa dirugikan sejak adanya pemasangan pipanisasi SPAM Umbulan ini. Dampak yang ditimbulkannya, pembeli berkurang dan banyak debu dan yang tragis omzet turun drastis.

“Biasanya sehari sebelum ada proyek bisa dapat sekitar Rp700 ribu, tapi sekarang dapat Rp200 ribu, itupun sudah bagus,” keluh dia.

Sedangkan pengerjaan proyek sejak awal Januari 2018 lalu, hingga saat ini belum rampung. Padahal kata beberapa pedagang, mereka diberi kompensasi untuk sebulan saja.

“Ini kan sama saja mematikan pedagang. Lebih baik tidak ada proyek dari pada merugikan. Upaya protes pun juga tak ditanggapi. Kami sesalkan proyek ini justru rugikan wong cilik,” kata Ahmad pedagang lainnya.

Belakangan muncul kesenjangan lantaran kompensasi yang diberikan dirasa tak adil. Untuk para pedagang atau pemilik toko bagian timur jalan untuk pemilik warung diberi kompensasi antara Rp 300 ribu – Rp 500 ribu. Untuk toko besar Rp 1 juta.

Bervariasinya kompensasi yang diberikan pihak proyek, dihitung dari besar kecilnya toko atau warung dan didasarkan dari total pendapatan mereka setiap harinya.

Sementara itu, Pelaksana proyek SPAM Umbulan, PT Meta Adhy Tirta Umbulan, belum memastikan pertanggungjawaban perbaikan jalan rusak, akibat pengerjaan penanaman pipa.

“Kami melakukan recovery paska pengerjaan pipa di jalan. Bilamana diketahui detail kerusakan jalan yang ditimbulkan, maka diperbaiki. Pengerjaan pipa selesai di bulan Maret nanti,” jelas utusan PT Meta, Yan, saat di Pendopo Kabupaten Pasuruan. (dul)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry