SURABAYA | duta.co – Presiden Prabowo Subianto meminta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengoptimalkan lahan rawa produktif untuk mendorong produksi pangan ke depan. Arahan Presiden sebelum kunjungan ke luar negeri, adalah pentingnya sektor pertanian mengoptimalkan lahan rawa yang produktif, yang sudah terolah.
“Itu kurang lebih sekarang optimalisasi 350 ribu hektare. Ini bagaimana dioptimalkan, dulunya tanam 1 kali, menjadi 2–3 kali,” kata Menteri Amran usai bertemu Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/11/24) malam.
Amran mengatakan pemerintah akan mengoptimalkan dan menyempurnakan sektor irigasi, drainase dan lain sebagainya.
Presiden Prabowo juga meminta Kementerian Pertanian mengoptimalkan 61 bendungan yang ada, agar air dalam bendungan betul-betul bermanfaat untuk sawah di Indonesia. “Ini luar biasa karena ada bendungan kita sudah bangun sebelumnya ada 61 unit. Ini tentu kabar baik untuk petani kalau nantinya irigasi primer, sekunder, tersier itu tersambung,” jelasnya.
Sementara Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) menargetkan setiap desa menyumbang bahan baku pangan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Setiap desa juga didorong punya produk unggulan.
Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto tidak ingin desa hanya sebagai penonton dalam program strategis Presiden Prabowo Subianto. Harapannya, desa bisa berkontribusi melalui penyediaan pangan.
“Kami tidak ingin desa hanya sebagai penonton, subjek saja. Kita ingin menjadi objek dari makan bergizi gratis itu. Mungkin di setiap desa ada kontribusi untuk bahan baku (pangan),” kata Yandri dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI, Kamis (7/11).
Kini, sambutan mempercepat ketahanan pangan nasional menggema di mana-mana. Seluruh desa bergerak untuk mensukseskan program tersebut. Di Sidoarjo misalnya, ada dua wilayah yang bakal menjadi ujung tombak pertanian.
Kapolsek Balongbendo AKP Sugeng, bersama jajarannya, meninjau ke lahan pertanian di Desa Penambangan dan Desa Seketi. Lahan tersebut rencananya akan digunakan Polresta Sidoarjo untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
Dalam kegiatan tersebut, Kapolsek dan para anggota jajaran Polsek Balongbendo melakukan pemantauan langsung terhadap kondisi lahan pertanian serta berdiskusi dengan para perangkat desa dan kelompok tani setempat.
Sugeng menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan Polri terhadap ketahanan pangan nasional yang menjadi program prioritas nasional yang dicetuskan oleh pemerintah.
“Kami sebagai petugas polisi tidak hanya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga berperan aktif dalam membantu masyarakat, khususnya di sektor pertanian, agar produksi pangan tetap stabil dan terjaga,” kata Sugeng di Desa Seketi, sebagaimana diunggah detik.com.
Bambang Sp, Ketua RT 49, RW 10, Desa Sidorejo, Krian, Sidoarjo mengapresiasi program pemerintah perihal ketahanan pangan. Menurutnya, masih banyak lahan mati yang belum dioptimalkan. “Andai saja kita bangkit bersama, jangan biarkan lahan atau tanah kosong melompong, maka, ketahanan pangan nasional cepat tercapai,” katanya.
Masih menurut lelaki yang juga anggota POLRI itu, kesadaran akan pentingnya swasembada pangan ini harus terus dikumandangkan. “Program pemerintah, dalam hal ini tekad Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman harus kita dukung penuh. Kebijakan baik ini kalau sudah menjadi kebiasaan, maka, negeri ini akan makmur, gemah ripah loh jinawi,” pungkasnya. (mky/net)