SAMPANG | duta.co – Husky-CNOOC Madura Limited, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang berproduksi di perairan Madura, Jawa Timur, berkomitmen memperkuat proses transisi energi. Selain itu komitmen pengelolaan lingkungan berkelanjutan yang telah diprakarsai pemerintah.
Transisi energi berupa peralihan produksi dan konsumsi energi berbasis fosil ke energi terbarukan dipercaya bakal bisa mencegah krisis iklim yang bertambah parah dan menjaga kelestarian lingkungan.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah mengupayakan pengelolaan lingkungan berkelanjutan dengan menjalankan usaha-usaha pada transisi energi menjadi energi rendah emisi, zero flaring, dan udara bersih.
SKK Migas Bersama KKKS telah mencanangkan narasi besar Industri Hulu Migas 2025 yakni menjadi partner strategis pemerintah sekaligus menjadi pilar swasembada energi atau ketahanan energi.
Target capaian level produksi maksimal, optimalisasi efek berganda, dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan ada dalam Rencana Rencana Strategis Indonesian Oil Gas (IOG) 4.0.
“Kami tentu saja siap mendukung sepenuhnya. Kami optimistis untuk meningkatkan kontribusi pada pemenuhan kebutuhan gas, khususnya dalam era transisi energi. Hal ini sejalan dengan komitmen bersama untuk mewujudkan pemerataan dan ketahanan energi ramah lingkungan di Indonesia,” kata Manager Regional Office & Relations HCML Hamim Tohari.
Pemerintah saat ini memasang target produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030. Pasokan gas sangat penting untuk produksi pupuk, pembangkit listrik, industri petrokimia, dan industri lainnya.
Pemerintah menargetkan penurunan emisi Indonesia dari 29 persen menjadi 31,89 persen pada 2030 dengan kemampuan sendiri, dan dari 41 persen menjadi 43,20% dengan dukungan internasional. Target Net-Zero Emission terjadi pada 2060. “Kami sepakat untuk menggunakan teknologi rendah emisi dalam kegiatan operasi HCML, sehingga dapat ikut berkontribusi pada pencapaian target Net-Zero Emission,” kata Tohari.
Ini dibuktikan HCML dengan Proyek Lapangan MDA dan MB. Proyek ini bisa meningkatkan pasokan gas nasional sebesar 312 juta standar kaki kubik per hari, dan selama berjalan bisa menyumbang penerimaan negara hingga Rp 37,2 triliun.
Semua komitmen ini dipertegas kembali dalam acara Lokakarya Media Periode II Tahun 2024, SKK Migas – KKKS Jabanusa, di Yogyakarta, 5 September 2024. Semua pemangku kepentingan dan kebijakan industri migas sepakat untuk mendorong penggunaan energi gas bumi yang lebih bersih. “Saat ini kita memiliki level produksi yang melimpah,” kata Tohari.
Tohari percaya, energi gas akan bisa menggerakkan roda ekonomi dan industri domestik. Sementara untuk mitigasi iklim, HCML bersama SKK Migas dan KKKS lainnya telah 5,9 juta pohon untuk mengurangi emisi dalam tiga tahun terakhir. “Program seperti ini akan kami lanjutkan dengan keberlangsungan masa depan kehidupan,” katanya. ril/lis