Sekertaris Komisi C , M Nizar  (duta.co/dok)

SIDOARJO | duta.co – Salah  satu anggota komisi C.M Nizar mendapat laporan dari Masyarakat diduga  peserta lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Sidoarjo menuding ada oknum ULP yang mengatur calon pemenang peserta lelang setiap kali ULP melakukan lelang paket pekerjaan seperti diduga belum mulai aja paket 5 milyard Puskesmas Candi,desas sus nya udah muncul pemenang.

Sekertaris Komisi C , M Nizar  mengatakan, berdasarkan data yang ia miliki dirinya  menduga setiap lelang proyek yang dilakukan oleh pokja  ULP hanya perusahaan tertentu yang memenangkan lelang proyek karena diduga adanya kong kali kong  1 persen dari nilai paket yg dilelangkan, yang diberikan kontraktor kepada ketua pokja.

“Kalau perusahaan-perusahaan itu masuk dilelang paket manapun sudah pasti menang, jadi hanya bergantian saja kalau yang satu menang yang satu mundur begitu juga sebaliknya, dimana suasana dirasa kondusif dia akan naikkan penawaran di harga tertinggi tapi jika kondisi tidak kondusif dia akan mundur di penawaran harga terendah,” tegas pria yang akrab dipanggil Nizar, Minggu (18 /8/2019).

Nizar meyakini tahapan kecurangan ini dilakukan pada tahap evaluasi yang dilakukan oleh ULP. Ia mencontohkan satu kasus dimana ada dua peserta lelang proyek yang lulus kualifikasi dan tidak dinyatakan gagal, namun ULP malah memenangkan penawaran tertinggi. Padahal seharusnya penawaran terendahlah yang mesti jadi pemenang.

“Pasti pada tahap evaluasi Pokja ULP, mana mungkin data bisa berbicara sendiri kalau tidak ada yang mengelola, ini hasil olahan dari Pokja ULP, tidak mungkin data kalau tidak diolah (oleh oknum ULP-red) bisa jadi pemenang-pemenang, yang jelas mereka by order. Salah satu contoh kasus, ada apa dia memenangkan penawaran tertinggi padahal di keterangannya keduanya lulus tapi kenapa harga tertinggi yang dimenangkan,” pungkasnya.

Maka saya mengharapkan kalau memang terjadi seperti ini menghara Ulp dibubarkan aja supaya tidak terjadinya kongkalikong.  Hingga berita ini diturunkan, wartawan masih berusaha meminta konfirmasi dari pihak terkait. (yud)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry