Tim pengmas bersama siswa-siswi SD berfoto bersama usai pemberian bantuan buku. DUTA/ist

PROBOLINGGO | duta.co – Tiga kampus Indonesia berkolaborasi dengan Satu Kampus Malaysia melakukan program International Community Service Responsibility (I-CSR).

I-CSR itu dilakukan di Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo pada 20-21 September 2023 lalu.

Program itu memang kerjasama antara Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Universitas Narotama Surabaya, Politeknik Negeri Malang (Polinema) dan Universiti Teknologi MARA (UiTM), Shah Alam Malaysia.

Penyerahan bantuan secara simbolis pada tokok masyarakat Tengger. DUTA/ist

Ada 30 dosen dan 25 nahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini. Di mana dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dipimpin oleh Dr. Ir. Endang Noerhartati, MP (Wakil Rektor Bidang Kerjasama). Dari
Universiti Teknologi Mara Shah Alam Malaysia dipimpin Prof TS Dr. Azlina Idris (Dean of Students Affairs Department College of Engineering) dan Prof TS. Dr. HJ. Mohd Fadzil Arshad (Chairman Program International Community Service).

Dari Universitas Narotama Surabaya oleh Dr. Muhammad Ikhsan Setiawan, ST., MT (Wakil Rektor Bidang Akademik) dan dari Politeknik Negeri Malang dipimpin Dr. Ir. Nawir Rasidi, S.T., M.T. IPU.

Endang Noerhartati dari UWKS mengatakan I-CSR mengatakan dipilihnya Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo itu karena selama ini sudah menjadi desa binaan dari UWKS, Polinema dan Universitas Narotama.

Tim I-CSR bersama dengan para siswa SD. DUTA/ist

Sehingga ketiga kampus itu sudah mengenal dengan baik kondisi lokasi itu. “Kami tahu apa yang dibutuhkan dusun itu,” kata Endang.

Selain itu, lokasi itu berada di kawasan wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). “Sekalian kami ingin memperkenalkan kawasan wisata Bromo Tengger Semeru pada teman-teman dari Malaysia,” ujar Endang.

Di dusun itu, tim I-CSR memberikan lampu penerangan jalan umum (PJU) sepanjang sekitar 1 kilometer. Lampu PJU itu menggunakan solar cell sehingga tidak membebani warga untuk tagihan listriknya karena energi dari sinar matahari.

“Selama ini PJU berasal dari rumah warga sehingga penerangannya ala kadarnya. Kami melihat warga dusun memang membutuhkan PJU itu agar jalan umum bisa terang di malam hari demi keamanan dan kenyamanan,” ungkap Endang.

Selain itu tim juga memberikan bantuan buku pada SDN Ngadisari 2, melakukan bersih-bersih desa serta pertukaran budaya antara Indonesia dan Malaysia. Juga memberikan sumbangan sarung dan mukena serta peralatan kebersihan. “Ini wujud kebersamaan kami semua,” tukas Endang.

Kolaborasi Internasional empat kampus ini mencakup seluruh kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni berupa pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Dikatakan Endang, selain pengabdian masyarakat di Probolinggo, juga akan melakukan join riset serta visiting professor untuk bidang pendidikan. “Kami berharap kolaborasi secara Internasional ini bisa berjalan terus menerus,” tandas Endang. ril/end