PROBOLINGGO | duta.co – Sampah termasuk limbah organik (kotoran hewan) merupakan masalah yang serius dan salah satu sektor yang berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca dalam bentuk emisi metana (CH4) dan karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Pada akhirnya, emisi metana dan karbondioksida tersebut akan turut memicu perubahan iklim yang dapat mengancam semua kehidupan di muka bumi.
Dalam hal ini, PT Paiton Energy bekerja sama dengan Taman Margasatwa Ragunan (TMR) karena memegang peranan penting sebagai kawasan konservasi, penelitian, edukasi, rekreasi alam, daerah resapan air, ruang terbuka hijau serta sebagai sumber oksigen atau paru-paru kota.
Chief Financial Officer Paiton Energy Bayu Widyanto mengatakan tujuan kerja sama untuk mengubah limbah organik terutama kotoran hewan yang dihasilkan di TMR menjadi sumber energi terbarukan melalui proses yang ramah lingkungan.
“Sedangkan Learning Center mengenai pengolahan sampah sebagai sarana edukasi ke publik mengenai upaya mengurangi dampak negatif limbah untuk menghadirkan energi terbarukan dan mitigasi perubahan iklim,” kata Bayu saat dihubungi, Selasa (19/9/2023).
Waste to Energy Project Paiton Energy mengembangkan solusi pengelolaan limbah yang terintegrasi dengan pengembangan energi terbarukan berupa pemasangan dan pengoperasian delapan unit mesin Biodigester yang berfungsi sebagai PLTSa Biogas, dan ditempatkan di Taman Margasatwa Ragunan.
Mesin Biodigester tersebut untuk mengolah kotoran hewan dan sampah organik maksimal dua ton per hari untuk diubah menjadi biogas, yang dapat menggerakkan mesin pembangkit listrik.
Paiton Energy akan melakukan pemeliharaan mesin Biodigester proyek CSR Waste to Energy oleh vendor terkait pada tahap awal sampai vendor dapat mentransfer pengetahuan kepada tim TMR sehingga TMR bisa secara mandiri bisa mengoperasikan dan melakukan pemeliharaan. Setelah masa tersebut, bantuan teknis tetap akan tersedia apabila diperlukan.
Manfaat PLTSa Biogas PLTSa Biogas di TMR dapat menghasilkan listrik sebesar 234 kWh. Listrik akan dimanfaatkan untuk kebutuhan WTE dan Learning Center.
Selain menghasilkan listrik dari sumber energi terbarukan, PLTSa Biogas di TMR juga dapat memproduksi pupuk padat dan pupuk cair pertanian yang dapat dimanfaatkan oleh Unit Pengelola dan pengunjung Taman Margasatwa Ragunan.
Mendukung pemerintah Indonesia dalam meningkatkan penggunaan energi terbarukan, khususnya PLTSa Biogas. Ramah lingkungan karena dapat mengurangi limbah sampah serta kotoran hewan untuk mewujudkan zero organic waste. afa