Tampak Prof Dr KH Said Aqil Siroj, MA, Ketum PBNU meresmikan "Gerakan Koin Nusantara Untuk Kemandirian NU" di Sragen. (FT/IST)

SRAGEN | duta.co — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof Dr KH Said Aqil Siroj, MA meresmikan ‘Gerakan Koin Nusantara Untuk Kemandirian NU’ yang diinisiasi oleh PCNU Sragen, Jumat (14/4/2017). Gerakan koin di lingkungan nahdliyin wilayah Sragen ini semakin menguat dan menjadi percontohan daerah-daerah lainnya. Seperti informasi yang kini beredar PCNU Sragen mampu mengumpulkan dana hingga Rp 2 miliar.

“Saya sangat bersyukur gerakan koin ini makin menguat dan meluas dan NU Sragen termasuk yang sukses menggerakkan warganya,” kata Kiai Said Aqil sesaat setelah meresmikan gerakan koin NU dengan ditandai tabuh beduk.

Kiai Said Aqil menambahkan bahwa kemandirian NU semakin menguat saat gerakan koin dilakukan secara serius oleh PCNU di berbagai daerah. NU yang tumbuh subur di kalangan grassroot harus bermanfaat bagi masyarakat di mana ia tumbuh.

“Saat ini sudah lebih dari sembilan puluh PCNU melalui Lazisnu bergerak untuk mandiri.  Saya yakin gerakan ini diikuti oleh PCNU lainnya secara nasional dan itu berarti nahdliyin di tingkat grassroot mulai terlayani dengan baik,” kata Kiai Said Aqil.

Optimisme atas kemandirian NU hingga ke tingkat desa, menurut Kiai Said Aqil, menemukan momentumnya dengan gerakan koin nusantara. “Gerakan koin ini sederhana dan saya optimis menjadi membesar mengingat karakter masyarakat nahdliyin lebih akrab dengan kesederhanaan,” katanya.

Sebelumnya, di Kantor PBNU Jakarta, Kiai said juga mengatakan, bahwa khittah NU dalam konteks sekarang bermakna pengabdian NU kepada masyarakat, khususnya nahdliyin. Karena itu program NU harus implementatif.

“Gus Dur telah meletakkan landasan filosofis Khittah NU. Tugas generasi selanjutnya bukan lagi mendiskusikan konsep Khittah NU tersebut, tapi mewujudkan dalam program nyata yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Kiai Said Aqil saat menerima Pengurus PCNU Kaimana, Papua Barat, Muhammad Lakotani di Gedung PBNU, Kamis (13/04).

Kiai Said Aqil menambahkan mestinya Pengurus NU yang menjadi pejabat makin meningkat semangatnya dalam mengabdi kepada masyarakat. Kekuasaan tidak berarti tanpa diisi dengan spirit pengabdian.  “Kekuasaan harus diikuti dengan pengentasan kemiskinan, perlindungan terhadap yang lemah dan peningkatan kualitas hidup,” ujar Kiai Said Aqil.

Sementara itu Muhammad Lakotani yang baru saja terpilih sebagai Wakil Bupati Kaimana mengatakan nasehat Kiai Said Aqil akan menjadi bekal dirinya dalam mengemban amanah baru. “Saya akan jalankan amanah ini dengan sebaik baiknya,” kata Lakotani. (anw,ksf,dan)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry