Suasana rapat rutinan MUI, Dandim 0503/JB, Letkol Inf Wahyu Yudhayana, tokoh agama, serta tokoh masyarakat membahas rencana Sosialisasi Fatwa MUI, tentang pelarangan terhadap umat Islam menggunakan atribut dan aksesoris Natal, serta pelarangan mengucapkan Selamat Natal kepada umat Nasrani, Senin (19/12/2016). (Duta.co/Badar)
Suasana rapat rutinan MUI, Dandim 0503/JB, Letkol Inf Wahyu Yudhayana, tokoh agama, serta tokoh masyarakat membahas rencana Sosialisasi Fatwa MUI, tentang pelarangan terhadap umat Islam menggunakan atribut dan aksesoris Natal, serta pelarangan mengucapkan Selamat Natal kepada umat Nasrani, Senin (19/12/2016). (Duta.co/Badar)

JAKARTA | duta.co — Kodim 0503/Jakarta Barat (JB), rutin melakukan koordinasi sinergitas 3 pilar untuk menjaga keutuhan NKRI. Koordinasi itu dilakukan lintas elemen terdiri dari Forum Pimpinan Kota, tokoh agama, dan tokoh masyarakat termasuk di dalamnya organisasi Agama, dan kelompok pemuda.

Salah satunya Dandim 0503/JB, Letkol Inf Wahyu Yudhayana aktif hadir dalam rapat yang rutin digelar MUI minimal sekali dalam satu bulanya. Rapat tadi malam Senin (19/12/2016), kembali membawa pesan damai dan kesatuan. Membahas rencana Sosialisasi Fatwa MUI, tentang pelarangan terhadap umat Islam menggunakan atribut dan aksesoris Natal, serta pelarangan mengucapkan Selamat Natal kepada umat Nasrani.

Wahyu Yudhayana mengatakan, sinergi lintas elemen diperlukan untuk keamanan, kenyamanan dan pembangun daerah serta bangsa. Kesolidan ini akan mengantarkan semua program, keamanan dan pembangunan bisa sukses dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat luas.

“Saat ini kita sedang menghadapi banyak tantangan, terutama tantangan keamanan dan perekonomian. Kalau tidak kompak, bisa repot. Tentu kesolidan semua elemen ini harus dibarengi dengan kerja-kerja yang inovatif,” ujar Wahyu Yudhayana kepada duta.co, Selasa (20/12/2016)

Lebih lanjut, Wahyu Yudhayana menyampaikan di tengah tantangan itulah, semua elemen diharapkan menyatukan langkah. Dia berharap masyarakat tidak terpecah-belah menghadapi situasi politik belakangan ini. Masyarakat juga diharapkan tidak ikut larut dalam ujaran provokatif dan saling menghina yang marak di media sosial. “Jangan mudah diadu domba dengan Agama,” paparnya.

“Isu-isu kedamaian, kekompakan, dan kebhinnekaan sangat relevan untuk kita jaga bersama. Berbeda pilihan, kepercayaan dan pendapat boleh, tapi harus tetap berada pada koridor hukum,” tegas Pamen TNI dari Corps Infantri tersebut.

KH Munahar Muchtar mengatakan, meski pertemuan resmi digelar setiap satu bulan sekali, namun secara informal sinergi dilakukan setiap saat. Jalinan erat itu bisa meminimalisasi masalah karena berbagai problem langsung dibicarakan dan dicari solusinya secara bersama-sama.

“Ini bukan sekadar pertemuan biasa dan basa-basi. Sinergi ini juga membahas masalah yang ada di masyarakat sekaligus menemukan solusinya,” ungkapnya.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri personel TNI, Polri, Pemda itu, Tokoh masyarakat yang datang juga siap memberikan pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan NKRI. Serta kepada Ormas yang ada di wilayah khususnya Jakarta Barat.

Dikatakanya MUI Jakbar, siap sedia menghadapi berbagai ancaman dan tantangan, memelihara kebersamaan antar-agama dan etnis, serta berperan aktif mewujudkan kekompakan dan soliditas antar elemen masyarakat. (dar)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry