Suasana audensi KNP dengan Pj Bupati Jombang, Sugiat. (FT/mky)

JOMBANG | duta.co –  Pj Bupati Jombang Sugiat SSos, MPsi T, Rabu (19/6/24)  menerima sejumlah anggota KNP (Koalisi Non Parlemen) di Pendopo Kabupaten Jombang. Mereka terdiri 9 Parpol (masing-masing Ketua PSI, PBB, Partai Buruh, Gelora, Perindo, Partai Ummat, Hanura, PKN dan Partai Garuda).

“Ketua Partai Garuda masih ada agenda lain Pak,” demikian Malik Mahardika Aditia Rahman, Koordinator KNP, natebene Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Jombang.

Audensi ini, jelas Malik, selain silaturrahim adalah menyampaikan gagasan KNP dalam membangun Jombang ke depan. “Jombang ini memiliki potensi besar. Dan, baru kali ini kita mendapati sosok pemimpin (Pj Bupati Jombang Sugiat red.) yang cocok untuk membangun Jombang ke depan. Ini membuat kami makin semangat untuk bersama-sama membangun Kota Santri,” jelas Malik mengawali audensi.

Pj Bupati Sugiat, didampingi Kepala Bakesbangpol Jombang, Drs Anwar MKP, Tenaga Ahli Bupati Drs Muhdlor MSi dan sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Sugiat sendiri merasa bangga dengan semangat politisi Kota Santri untuk membangun Jombang.

“Pendopo ini bukan 24 jam. Tetapi, karena tidak semua warga berani ke pendopo, maka, kami harus jemput bola. Terima kasih kedatangannya, mohon maaf, baru sekarang kita bisa bertemu,” tegasnya.

Ketua DPC PBB, Drs H Abdul Kholiq melanjutkan paparan Malik Mahardika. Menurut Cak Kholiq, panggilan akrabnya, bahwa, potensi Jombang perlu digali secara benar. Begitu juga potensi anak mudanya, milenial dan Gen-Z. “Jumlah mereka terus bertambah. Perlu didengar keinginannya, sehingga pembangunan Jombang tidak mengabaikan mereka,” tegasnya.

Ia kemudian menyampaikan rencana menggelar Ngopi Bareng (Ngobar). Rencananya, Ngobar diadakan di 6 titik (zona) di Jombang. Ngobar melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk anak muda.

“Dari anak muda, budayawan, pengusaha, Ormas, Orsospol dan profesional kita ajak bicara Jombang masa depan. Nah, nanti, setiap event, kita ajak UMKM, agar mereka menggelar produknya,” tegasnya.

Terus terang, lanjut Cak Kholiq, kami awalnya pesimis. “Tetapi melihat Pak Pj Bupati begitu optimis, sebagai warga Jombang tentu terpanggil. Semangat ini tidak boleh padam. Seperti disampaikan Mas Malik, Pak Pj ini memang bukan pemimpin kaleng-kaleng. Dalam beberapa bulan saja, sudah menemukan peta jalan membangun Jombang,” tegasnya.

Sementara, Pj Bupati Jombang Sugiat melihat, bahwa, Jombang memiliki potensi yang sangat luar biasa. Banyak tokoh nasional berasal dari Jombang. Ormas Islam terbesar (NU) juga karya ulama-ulama besar Jombang. Ada almaghfurlah KH Hasyim Asy’ari, KH Bisri Syansuri, KH Abdul Wahab Hasbullah. “Bahkan sampai ada istilah: Jombang banyak macam kurang alas (hutan),” tegas Sugiat.

Menurut Sugiat, sejak awal, tidak ada sedikit pun terbesit keinginan menjadi Pj Bupati Jombang. Tetapi, begitu ada tugas, maka, sebagai ASN Badan Intelijen Negara (BIN) harus siap. “Dan, ternyata, banyak hikmah yang bisa diambil dari tugas mulia ini,” tegas lelaki asli Dusun Kalongan, Desa Japanan, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang ini.

Masih menurut Pj Bupati Sugiat, tidak mungkin membangun Kabupaten Jombang seorang diri. Butuh kerjasama semua pihak. Sekecil apa pun harus dirangkul. Sekedar paham, bahwa Kabupaten Jombang terdiri dari 21 Kecamatan, ada 306 Desa dan Kelurahan.

“Saya ingin mendengar aspirasi masyarakat Jombang. Karena jumlahnya begitu besar, hampir 1,4 juta jiwa, maka, lebih efektif mendengar tokoh-tokoh agama, masyarakat, budayawan di Jombang. Hasilnya, ternyata Jombang butuh pemimpin yang Tegas, Bersih dan Responsif. Mohon maaf, apabila ada yang terganggung dengan ketegasan ini,” jelasnya.

Membangun Jombang, tambahnya, tidak cukup hanya sehat rohani, tetapi juga jasmani. Harus siap lari marathon. Dan, semua elemen harus dirangkul. “Siapa pun saya dengar. Dari persatuan penyanyi Dangdut, MC, Ojek Online sampai praktisi hukum, kita ajak bicara. Harus ada inovasi. Misalnya, ketika ojek online mengeluh sepi penumpang, maka, seluruh pegawai Pemkab Jombang hari tertentu, naik ojek online. Ini bagian dari solusi,” tegasnya.

Ketika didesak maju dalam Pilkada November 2024 Kabupaten Jombang, Sugiat lebih melihat aturan main bagi seorang PNS. “Sebagai pegawai negeri, tentu, ada aturan mainnya. Maka, tunggu tanggal mainnya,” katanya disambut applause peserta audiensi. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry