
PROBOLINGGO | duta.co – Eko Rohim (32), seorang petani aren dari Desa Kalianan, Kecamatan Krucil menjadi salah satu pelopor perubahan besar dalam produksi aren di desanya.
Dukungan dari Program CSR PLN Nusantara Power UP Paiton telah memberinya kesempatan untuk berkembang, meningkatkan produksi aren, dan menaikkan taraf hidup keluarga serta komunitas petani aren di wilayahnya.
Sebelum bergabung dalam program Petani Aren Mandiri (Paman) ini, Eko dan kelompoknya hanya mampu memproduksi sekitar 10 kilogram gula aren per hari.
Namun, dengan fasilitas rumah produksi yang disediakan oleh PLN, kapasitas mereka kini meningkat dua kali lipat menjadi 20 kilogram per hari.
Eko menyebut, bantuan berupa bibit unggul, pelatihan teknis, hingga peralatan produksi membuatnya semakin yakin bahwa gula aren Desa Kalianan memiliki potensi pasar yang besar, bahkan hingga ekspor.
“Awalnya kami hanya memproduksi untuk kebutuhan lokal, dengan penjualan sekitar 2 hingga 5 kilogram per hari. Tetapi, sekarang dengan adanya fasilitas produksi dan pelatihan yang kami dapatkan, gula aren kami dapat dipasarkan lebih luas,” ungkap Eko.
Berkat bantuan CSR PLN, Eko dan kelompoknya juga mulai merambah ke produksi gula semut, produk bernilai tinggi yang banyak diminati pasar.
Eko mengaku terinspirasi dari ayahnya yang merupakan seorang petani aren juga. Awalanya ia belajar dari dasar, mulai dari pengolahan legen menjadi gula semut hingga teknik pemasaran yang tepat lewat Youtube bersama mahasiswa KKN dari salah satu Universitas di Jember pada tahun 2019 silam.
Meskipun sempat mengalami kegagalan dalam menjaga kualitas gula, kerja keras dan bimbingan berkelanjutan akhirnya membuahkan hasil. Saat ini, kelompoknya mampu mencapai omzet bulanan sebesar 12 hingga 15 juta rupiah, naik signifikan dari 2-3 juta sebelumnya.
Eko juga menekankan pentingnya jaminan kesehatan bagi para petani. Bersama 137 anggota kelompoknya, ia menginisiasi sistem tabungan kesehatan, di mana setiap anggota menyetor dana untuk jaminan kesehatan dan simpanan kelompok.
“Dengan adanya jaminan ini, kami berharap para petani semakin sejahtera dan mandiri,” tambahnya.
Melalui media sosial dan pemasaran langsung, gula aren produksi Eko kini dikenal lebih luas.
Tanpa menggunakan bahan pengawet dan mengandalkan metode pengolahan dengan peralatan yang disediakan oleh PLN NP, juga menggunakan biogas dari kotoran sapi untuk bahan pembakaran, produk mereka berhasil menarik perhatian konsumen. Eko berharap usaha ini dapat terus berkembang dan menjadi sumber ekonomi yang stabil bagi masyarakat Desa Kalianan.
Dengan tekad untuk memajukan desanya, Eko optimistis gula aren dari Desa Kalianan akan mencapai pasar yang lebih luas, bahkan hingga ekspor, demi kesejahteraan petani aren setempat.
“Saat ini gula aren olahan kelompok masyarakat (Pokmas) Garuda Sakti Kalianan ini sudah dipasarkan ke luar daerah seperti Surabaya, Jember, Malang hingga Pasuruan,” tutur Eko.
Produk olahannya sendiri menjadi tiga produk, yakni gula cair, gula batok dan gula bubuk.
Diketahui, Senior Manager PLN Nusantara Power UP Paiton Dwi Juli Harsono melaunching Program Petani Aren Mandiri dan Penanaman Bibit Aren di Desa Kalianan, Krucil, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (31/10/2024).
Program ini diharapkan dapat mendorong para petani untuk menanam aren secara mandiri dan berkelanjutan.
Pada acara peluncuran yang diadakan di Desa Kalianan, ratusan petani setempat hadir untuk menyaksikan demostrasi penanaman bibit aren dan menerima pelatihan mengenai teknik pertanian modern serta pemeliharaan tanaman aren.
Hadir pula Camat Krucil, Kades Kalianan, Kabid Perekonomian Bapelitbangda Pemkab Probolinggo, dan perwakilan Dinas Lingkungan Hidup.
Dalam sambutannya, Dwi Juli Harsono mengatakan bahwa aren memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, baik sebagai sumber produksi gula aren maupun bahan baku produk turunannya.
“Desa Kalianan memiliki lahan yang luas dan iklim yang cocok untuk menanam aren. Oleh karena itu, melalui program ini, kami ingin memberikan dukungan teknis dan bantuan bibit kepada petani agar mereka dapat lebih mandiri dan mendapatkan keuntungan yang lebih baik,” ujarnya.
Program ini juga mencakup distribusi bibit aren unggul kepada para petani, serta penyuluhan tentang cara budidaya yang optimal, mulai dari pemilihan lahan, teknik penanaman, hingga proses pascapanen. Selain itu, petani juga akan diajarkan tentang cara memasarkan produk aren secara efektif untuk meningkatkan pendapatan.
“Tak hanya itu, kami siapkan gedung, peralatan produksi aren dan bibit aren sebagai CSR PLN Nusantara Power UP Paiton,” kata Dwi.
Dwi berharap program ini bisa meningkatkan pendapatan dan perekonomian warga Desa Kalianan melalui usaha gula aren. Bahkan, diupayakan gula aren dari Kalianan bisa diekspor. hul