Sulton, bocah asal Dusun Tondowulan, Desa Temuwulan, Kecamatan Perak.

JOMBANG | duta.co – Sulton, bocah bertubuh mungil berusia tujuh tahun asal Dusun Tondowulan, Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Jombang, harus berdamai dengan dua ujian berat; stunting dan penyakit jantung bawaan.

Di sela napasnya yang pendek, Sulton masih menyimpan semangat. Ia tetap berangkat sekolah dan mengaji, meski setiap kambuh, tangis panjang akibat sesak sering membuatnya terkulai.

“Kalau sehat, dia tetap semangat belajar. Anak itu punya keinginan besar,” tutur Galang (30), Kepala Dusun Tondowulan, Jumat (26/9).

Sulton tinggal bersama ibunya, Nur Azizah (34), dan neneknya yang sudah renta. Sang ayah telah lama meninggalkan rumah, meninggalkan beban berat di pundak Azizah seorang diri. Sejak itu, perempuan tangguh ini menjadi tulang punggung keluarga sekaligus perawat setia anaknya.

Setiap pekan, ia mengantar Sulton ke Puskesmas untuk pemeriksaan rutin. Namun, saat dokter menyarankan perawatan lanjutan di rumah sakit rujukan, keterbatasan biaya membuat langkahnya terhenti. Tanpa BPJS atau jaminan kesehatan lain, seluruh pengobatan ditanggung sendiri.

“Pengobatan masih dibiayai ibunya. Kami prihatin, kondisi Sulton perlu penanganan serius, tapi aksesnya terbatas,” tambah Galang.

Untuk menutup kebutuhan hidup, Nur Azizah bekerja sebagai buruh di pabrik pemotongan ayam di Palosari. Ironisnya, pabrik itu milik pejabat daerah setempat. Namun, gaji yang diterima hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan sedikit obat bagi Sulton.

Warga desa kerap membantu sebisanya. Tapi mereka sadar, beban penyakit yang menggerogoti Sulton tak bisa ditangani hanya dengan solidaritas kampung. Kombinasi stunting dan jantung bocor adalah kondisi gawat yang butuh intervensi serius.

“Kami di desa semampunya ikut meringankan. Tapi untuk pengobatan lebih intensif, jelas perlu peran pemerintah atau pihak dermawan,” harap Galang.

Kini, harapan keluarga kecil itu menggantung. Sulton masih terus berjuang, sementara ibunya tetap menolak menyerah. Pertanyaannya, apakah ketabahan Azizah akan terus berjalan sendiri, ataukah negara akhirnya hadir di sisi mereka. (din)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry