
Istimewanya lagi, sebelum prosesi wisuda digelar, Ongky, sapaan akrabnya, sudah mengantongi pekerjaan sebagai HSE (Health, Safety, and Environment) Staf di PT Dewa Ruci Agung, perusahaan yang bergerak di sektor produksi serta layanan perbaikan kapal.
Kesempatan kerja ini datang sebagai hasil dari dedikasi Ongky selama menjalani program magang perkuliahan saat semester enam. Ongky menceritakan bahwa selama menjalani magang, ia berusaha memberikan hasil kerja terbaik dan menunjukkan etos kerja yang profesional.
“Saya anggap magang ini sebagai kesempatan emas untuk belajar langsung di dunia industri. Saya fokus dan berusaha memberikan hasil maksimal agar bisa mendapatkan pengalaman yang berharga. Alhamdulillah, saya justru mendapatkan tawaran kerja sebelum masa magang selesai,” ungkap pria asal Madiun itu dengan penuh syukur.
Putra bungsu dari pasangan Didik Budi Santoso dan Suciati ini memiliki minat kuat pada K3 sejak SMA. “Dari awal saya memang minat di jurusan K3, karena saya juga suka dengan pekerjaan yang tipe kerja lapangan gitu,” ujarnya.
Dan tak terasa tiga tahun berlalu sejak pertama kali Ongky menginjakkan kaki sebagai mahasiswa baru di Fakultas Kesehatan Unusa. Ia mengaku masih tidak menyangka dapat lulus tepat waktu, bahkan lebih cepat dari targetnya.
“Masih gak menyangka bisa jadi lulusan yang lulus 3,5 tahun, karena dari awal goals-nya yang penting bisa lulus tepat waktu. Tapi waktu tahu di K3 ada program percepatan lulus atau bisa lulus 3,5 tahun saya langsung daftar, Alhamdulillah pengajuan diterima dan bisa meringankan beban orang tua juga,” ucapnya.
Keteguhan hati anak dari pasangan Edy Dhanardono dan Sumiasih ini membuatnya dikenal sebagai mahasiswi yang rajin dan penuh semangat di kampus. Tak jarang, teman-temannya heran melihatnya yang tak pernah santai menghadapi hari-hari kuliah.
“Teman-teman saya sering bilang, ‘kenapa sih kamu rajin banget? Kok nggak bisa santai hidupnya?’. Saya jawab, orang tua saya juga nggak bisa santai dengan hidupnya. Saya juga nggak bisa lihat mereka seperti itu,” ucapnya tegas.
Menurut Ongky, kuncinya ada pada kemauan untuk menghadapi tantangan dan mencari cara untuk membuat hal sulit menjadi mudah.
“Tipsnya sih, meskipun sulit, kita itu harus cari apa yang bikin itu sulit dan kita bikin mudah. Dan tetap percaya sama diri kita untuk bisa menyelesaikan hal itu. K3 memang nggak gampang, tapi kita harus dorong limit kita,” tuturnya.
Kini, Ongky telah memulai babak baru dalam hidupnya sebagai pekerja. Pria usia 24 tahun itu sudah menapaki karir di industri yang menjadi cita-citanya. Namun lebih dari itu, keberhasilannya merupakan hadiah terbesar untuk kedua orang tuanya yang telah berjuang tanpa lelah. ril/hms