
Keraguan tersebut dapat diterjang oleh Tiga alumni Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEBTD) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang berhasil meraih beasiswa Internasional melalui program INTENSE dan mewujudkan impian mereka untuk melanjutkan studi di Taiwan.
Mereka adalah Nurul Riska Novita (alumni Prodi S1 Sistem Informasi) lolos ke program Master di College of Informatics-Department of Information and Communication. Tsamroatul Fu’adah (alumni Prodi S1 Manajemen) lolos ke program Post-Baccalaureate Degree di Department of Civil and Construction Engineering. Dan Vina Ananta (alumni Prodi S1 Manajemen) lolos ke program Post-Baccalaureate Degree di Department of Civil and Construction Engineering
Vina Ananta merasakan besarnya peran kampus almamaternya untuk kesempatan ia kuliah S2 di Taiwan.
“Saya dapat info program beasiswa itu dari kampus (Unusa), kemudian saya ikut seleksi dan Alhamdulillah bisa lolos,” ujar Vina sumringah.
“Selain kuliah nanti kami juga berkesempatan kerja di perusahaan yang turut terlibat dalam program beasiswa ini,” imbuh Vina.
Di kesempatan yang sama, Tsamroatul Fu’adah, turut memberikan motivasi kepada para peserta. Ia mengajak para sejawat dan mahasiswa Unusa untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan tidak ragu untuk mencoba mendaftar beasiswa ke luar negeri.
“Saya dulu juga ragu apakah bisa mendapatkan beasiswa ke luar negeri, tetapi dengan tekad dan usaha, akhirnya saya berhasil. Banyak kesempatan yang terbuka untuk kita, asalkan kita mau mencari informasi dan berusaha maksimal,” ungkapnya.
Nurul Riska Novita, salah satu alumni yang juga lolos sebagai penerima beasiswa, mengungkapkan bahwa proses seleksi beasiswa memang menantang, tetapi sangat layak diperjuangkan.
“Awalnya saya merasa tidak yakin bisa bersaing dengan pelamar dari berbagai universitas lain. Namun, dengan bimbingan dari dosen dan dukungan dari teman-teman, saya akhirnya berhasil mendapatkan beasiswa ini. Taiwan menawarkan banyak kesempatan bagi mahasiswa Indonesia, dan saya sangat bersyukur bisa menjadi salah satu yang lolos,” ujar Nurul.
Ia juga menekankan pentingnya persiapan yang matang, baik dari segi akademik maupun non-akademik. Menurutnya, selain nilai akademik yang baik, faktor seperti kemampuan bahasa Inggris atau Mandarin, pengalaman organisasi, serta rekomendasi dari dosen juga berperan penting dalam keberhasilan mendapatkan beasiswa.
Dekan FEBTD Unusa, Dr. Ubaidillah Zuhdi, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian para alumni tersebut. “Keberhasilan para alumni kita menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya. Ini menunjukkan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan persiapan yang matang, peluang untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri sangat terbuka,” ujarnya.
Keberangkatan ketiga alumni ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Unusa, tetapi juga menjadi bukti bahwa mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia mampu bersaing secara global. Dengan kesempatan belajar di Taiwan, mereka diharapkan dapat menyerap ilmu dan pengalaman yang nantinya bisa diaplikasikan di tanah air.
Beasiswa INTENSE sendiri merupakan program yang ditujukan bagi mahasiswa berprestasi yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri dengan dukungan penuh, termasuk biaya pendidikan dan biaya hidup. Dengan adanya program ini, semakin banyak mahasiswa Indonesia yang memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri dan memperluas wawasan di kancah internasional. ril/lis