MALANG | duta.co– Buah kerja keras selama ini membawa hasil naiknya status Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ( LPPM) Universitas Islam Malang (UNISMA) dari Madya ke Utama. Naiknya peringkat tersebut di tingkat nasional tidak membuat LPPM Unisma puas diri. Melainkan LPPM Unisma terus meningkatkan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Dr. Ir. Eko Noerhayati MT sekretaris LPPM Unisma kepada Harian Duta Masyarakat mengungkapkan dengan naiknya status tersebut tentu saja tidak membuat ringan, bahkan sebaliknya. Menjadi tantangan bagi LPPM Unisma untuk lebih baik lagi dengan program yang dilakukan.
” Tentu saja dengan naiknya status dari madya ke utama justru tidak membuat ringan tugas dari LPPM. Ini tantangan bagi kami untuk bisa membuktikan dan membuat program lebih baik lagi, ” ungkapnya.
Dijelaskan Eko Noerhayati, secara nasional ,LPPM Unisma ini sudah ikut secara desentralisasi.
“Kalau untuk nasional LPPM Unisma sudah ikut desentralisasi dalam tingkat madya. Kalau di Kopertis wilayah VII ada di peringkat III, ” jelasnya.
Dengan perkembangan dosen-dosen yang melakukan penelitian dengan dana hibah tentu saja masih terbatas. ” Tahun 2015 kita mendapat Rp. 2,8 M dana hibah, tentu saja dengan SOP dan program terus ditingkatkan hingga tahun 2017 LPPM Unisma naik status dari madya ke Utama dengan pagu hibahnya Rp.15 Miliyar tentu saja tantangannya tidak ringan,” jelasnya.
Eko Noerhayati menambahkan dengan naiknya status tersebut otomatis kualitas dari penelitian meningkat.
“Kalau masih madya, dosen biasa bisa mengakses namun dengan naik dari madya ke utama tidak mudah untuk meng-aksesnya, disamping itu banyak persyaratan yang lain seperti jurnal internasional ,presenter dan HAKI yang menjadi kinerja dosen,” imbuhnya.
Saat ini pihaknya tengah merintis ke ajang Internasional hanya saja masih harus dilengkapi dengan beberapa aspek.
“Kita sudah memulai dengan menjajagi kerjasama dengan Jepang dan Thailand. Hanya saja belum bisa maksimal karena harus melengkapi dengan persyaratan yang lain,” tandasnya. (ais)