JOMBANG | duta.co – Ketua DPC PBB (Partai Bulan Bintang) Kabupaten Jombang, Drs H Abdul Kholiq mengatakan, ada detik-detik berbahaya bagi masa depan daerah alias wong cilik. Adalah mencuatnya Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang hendak diterapkan di seluruh daerah.
“Untuk skala nasional boleh! Tetapi, kalau dipaksakan ke daerah, Kabupaten Jombang misalnya, maka, sama saja menafikan potensi daerah. Jombang bisa hancur lebur. Kecuali kalau sosok yang diusung KIM Plus itu, paham tentang problem daerah. Kalau tidak, lalu asal menang, asal rukun, alamat nasib rakyat makin sengsara,” tegasnya kepada duta.co, Senin (12/8/24).
Menurut Cak Kholiq, panggilan akrabnya, gebyah uyah KIM Plus bisa sangat berbahaya. “Contoh, saya sudah mengikuti 5 periode pemilihan Bupati Jombang. Problemnya sangat jelas, pemimpin di Jombang miskin integritras, miskin visi. Menafikan semua potensi yang ada. Akhirnya Kota Santri ini kalah maju dengan daerah lain, yang lebih miskin,” katanya.
Jombang, katanya, butuh sentuhan khusus. Sejak reformasi, Kabupaten Jombang ini lemah dalam hal leadership. Tidak pernah memiliki pemimpin yang visioner. Akhirnya, problem Jombang kian akut. Investor takut masuk, karena begitu ribet melayani oknum penguasanya. “Saya pesimis Jombang akan maju, kalau bupatinya tidak visioner, tegas dan bersih,” urainya.
Masih menurut Cak Kholiq, pembangunan di Kabupaten Jombang banyak yang mangkrak. Tidak ada yang layak dibanggakan. “Contoh, kita dulu punya taman Tirta Wisata (TW). Sekarang kondisinya seperti taman hantu. Ini butuh sentuhan leadership yang kuat, tidak asal jadi bupati,” tegasnya.
Sudah begitu, isu jual beli jabatan semakin vulgar. Menyelesaikan aset Pemkab saja kelabakan. “Saya apresiasi keberanian Pj Bupati Jombang Teguh yang akan ambil paksa aset Ruko Simpang Tiga. Ketegasan itu perlu, kalau tidak, kapan Jombang maju?” pungkasnya sambil melempar tanya. (mky)