KEDIRI | duta.co – Ketua Umum PBNU Prof Dr KH said Aqil Siroj menegaskan pentingnya memegang teguh aqidah. “Percuma berorganisasi, percuma berpolitik, jika tidak memiliki atau memegang teguh aqidah,” katanya dalam acara pembukaan Konferwil NU, Sabtu (28/7/2018) di PP Lirboyo, Kediri.

Kiai Said juga mengingatkan tentang pasar bebas yang sedang mengancam kita, warga NU. Bagaimana produk barat bebas keluar masuk Indonesia. “Di sini pemerintah harus mampu mendukung produk lokal. Kita punya migas, minyak, timah, nikel, batu bara, dll… Namun kita tidak bisa menentukan harga. Kita cuma bisa tentukan harga petis, kupang, ketela, dsb,” tegasnya.

Kiai Said juga menyinggung soal medsos atau berita hoax yang sedang marak. Untuk itu dibutuhkan penguatan bidang media. Menurut Kiai Said, PWNU Jatim sudah sangat istimewa. “NU Jawa Timur itu sangat diperhatikan, bahkan oleh presiden sekalipun. Jika ada apa-apa presiden saja datang ke Surabaya. Malah Kantor PBNU jarang disambangi,” tegasnya.

Sementara, KH Mutawakkil Alallah, Ketua PWNU yang menolak dipilih kembali ini, menegaskan, bahwa, NU butuh pemimpin yang bisa membawa kemaslahatan ummat. Kiai Mutawakkil mewanti-wanti, bahwa, NU bukan alat politik. Karena itu, tema Konferwil kali ini ‘Meneguhkan NU sebagai Payung Bangsa’. “Maka, pilihlah pemimpin yang membawa kemaslahatan ummat,” tegasnya.

Menurut Kiai Mutawakkil, melalui surat keputusan nomor 296 tahun 2013, kepengurusannya berakhir pada 30 Juli 2018, maka, kami pun menerima surat dari PBNU untuk segera mengadakan Konferwil. “Tentunya kewajiban PWNU di Konferwil ini adalah laporan pertanggungjawaban selama kepengurusan. Akan kami laporkan nanti setelah sidang tatib dan sidang-sidang komisi,” tambahnya.

Dikelola dengan Baik

KH Abdullah Kafabihi Mahrus, sebagai tuan rumah Konferwil NU, menyambut baik kehadiran seluruh peserta utusan dari berbagai cabang se-Jawa Timur. “Sekaligus kami mohon maaf bilamana ada kekurangan yang terjadi dalam Konferwil. Lirboyo beserta kiainya sudah sejak dulu berkhidmah untuk Nahdlatul Ulama,” tegasnya.

Menurutnya, sekarang ini NU mendapat serangan-serangan dan tidak tanggung-tanggung adalah dari dalam NU sendiri. NU itu kata Kiai Said, tetap mengakui orang yang sudah meninggal, buktinya tetap dikirim tahlil untuk mereka.

“Siapa yang khidmah di NU, akan diakui sebagai santrinya. Dan insyaAllah matinya khusnul khatimah. Kita masuk di NU tidak salah, sebab Rasulullah bersabda supaya kalian mengikuti organisasi yang besar. Namun, organisasi yang besar ini juga perlu dikelola dengan baik,” ujarnya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry