SURABAYA | duta.co – Video klenik diiringi lantunan sholawat Pancasila beredar luas. Kecaman dan keprihatinan terus berdatangan. Bahkan ada yang menyebut pelakunya nahdliyin. Kabarjitu.com misalnya, membuat judul ‘Diduga Orang NU, Nyanyikan Sholawat Pancasila Sambil Kelilingi Bendera’.

“Kalau benar dia warga NU berarti dia tidak pernah ngaji. Saya yakin kiai-kiai NU tidak pernah ngajari (mengajarkan) sholawat seperti itu, masak ada sholawat nusantara, sholawat Pancasila, sholawat Indonesia,” demikian disampaikan KH Ali Mustawa, pengasuh PP As-Sahlaniyah, Jrebeng, Krian, Sidoarjo kepada duta.co Rabu, (7/3/2018).

KH Ali Mustawa, pengasuh PP As-Sahlaniyah, Jrebeng, Krian, Sidoarjo. (FT/DUTA.CO)

Menurut Kiai Ali, ini memang tugas NU, tugas kiai untuk membimbing umat, agar mereka tidak mudah terpengaruh ajaran-ajaran yang menyimpang. “Saya kira ini akibat dari ketidaktahuan (kebodohan) saja. Ajak mereka ngaji, biar tahu bahwa Gusti Allah itu menyuruh kita membaca sholawat untuk Kanjeng Nabi, bukan kepada yang lain,” jelasnya.

Dalam viedo yang beredar, sekelompok orang itu berkeliling (kebalikan tawaf) di sebuah ruangan yang di tengahnya ada sejumlah benda. Ada bendera merah putih, keris, kendi (tempat air) dan benda-benda lainnya.

Sebelum mereka melantunkan sholawat Pancasila, salah seorang bertindak sebagai imam membaca dengan keras salah satu ayat dari Surat Yasin: “Inna maa amruhu idza arada syaian an yaqula lahu kun fayakuuun…”

Setelah itu, mereka menyanyikan sholawat sambil mengelilingi benda-benda tadi dengan berkeliling melawan arah jarum jam. Terdengar jelas bacaan itu, Shollallah ‘ala Indonesia… Shollallah ‘ala Nusantara… Sholallah ‘ala Pancasila.

Dalam video berdurasi 5,45 menit itu, ditutup oleh salah seorang dengan kalimat “Sholli ‘ala Muhamad…” sambil mengepalkan tangan. Video yang diup-load di Faebook oleh akun Media Opisisi pada Senin (5/3/2018) pukul 22.42 WIB, langsung masuk laman Youtube melalui akun Info Nasional. Ribuan warganet mengecam tindakan tersebut.

Detik.com mewawancarai Andi, salah satu yang ada dalam video tersebut. Ia mengakui memang benar video tersebut merupakan ritual milik paguyubannya. Ritual itu dilakukan di aula Makam Sawunggaling di kawasan Lidah Wetan 3 Lakarsantri, Surabaya.

“Iya benar, saat itu tanggal 18 Januari 2018. Kami tujuannya berdoa atas rahmat dan kami berterima kasih untuk Indonesia juga dan terhadap lima sila pancasila dan secara luas nusantara,” kata Andi saat ditemui detikcom.

Andi menyebut bahwa kalimat sholawat yang dibacakan dalam ritual itu adalah Shollallohu ‘ala Pancasila, Shollallohu ‘ala Indonesia, dan Shollallohu ‘ala nusantara. Andi mengatakan ritual tersebut hanya dilakukan sekali dan mengaku tidak akan ada lagi ritual itu.

Andi bercerita, ritual itu dilakukan untuk memfasilitasi seorang tamu asal Mojokerto yang dianggap sebagai paranormal. Tamu tersebut menjelaskan tentang ritual itu, lengkap dengan bacaan selawat yang dianggap menyimpang tersebut.

Ritual itu menurut sang tamu harus dilakukan untuk menjaga bangsa ini. Penjelasan sang tamu dianggap logis oleh Andi dan rekan-rekannya. Dan akhirnya digelarlah ritual tersebut.

Yang menarik di sini dari kalimat Andi. “Hanya sekali saja, kebetulan waktu itu ada tamu yang datang menginginkan untuk menggelar acara itu. Kami sebagai tuan rumah bisa memahami ritual itu. Dan akhirnya kami gelar, videonya disuruh nyebarkan,” kata Andi. Videonya disuruh nyebarkan? (mky,dtc)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry