Keterangan foto tribunnews.com

JAKARTA | duta.co Berita Pilpres tempo.co, Jumat (7/12/2018) cukup mengagetkan. Betapa tidak, sejak November Kiai Ma’ruf Amin tak bisa turun kampanye karena kaki terkilir. Ironisnya, sampai Jumat (7/12) Kiai Ma’ruf mengaku belum ditelepon Presiden Jokowi. Lho?

“Belum (ditelepon Pak Jokowi), karena dianggapnya enggak sakit. Kan emang enggak sakit. Dokter saja yang menyuruh istirahat,” ujar Ma’ruf Amin sambil tertawa saat Tempo menyambangi di kediamannya, Jumat, 7 Desember 2018.

Kiai Ma’ruf mengaku kaki kanannya sedang keseleo sejak lama dan tak kunjung sembuh. Untuk itu, dokter menyarankan agar tak bergerak kemana-mana alias istirahat di rumah saja. “Tapi sudah enggak masalah sebenarnya, sudah tidak sakit. Dokter saja yang suruh harus istirahat,” ujar Ma’ruf kepada Tempo berkali-kali.

Ma’ruf pun berkelakar, keseleo itu juga membawa berkah sehingga dirinya bisa istirahat sejenak beberapa hari. “Saya kan enggak pernah istirahat. Muter terus,” ujar Mustasyar PBNU itu.

Namun selama berisitirahat kampanye, ujar dia, dirinya tak serta-merta diam saja. Setiap hari, dia selalu menerima tamu-tamu, relawan, dan juga deklarasi dukungan di kediamannya.

“Jadi, istirahat itu hanya tidak bergerak, bukan tidak berkomunikasi, berinteraksi. Saya tidak bisa ke sana, mereka yang datang ke sini. Sama saja,” ujarnya.

Tapi, tim pemenangan Jokowi tampaknya ketar-ketir. Apalagi di sejumlah survey angka Jokoei terus melorot. Sudah menjadi rahasiswa umum, kalau angka petahana menurun, bisa dipastikan tidak akan bergerak naik.

Wajar, kalau Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan, berharap calon wakil presiden pasangan Joko Widodo, Ma’ruf Amin, turun kampanye agar menaikkan elektabilitas pasangan nomor urut 01 itu.

“Kalau Pak Ma’ruf Amin belum banyak turun, kita harap ya (turun kampanye),” kata Luhut yang ditemui usai memberikan pembekalan pada Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Bravo 5 di Hotel kawasan Jakarta Pusat, Sabtu malam (8/12/2018).

Sejauh ini, dirinya menilai Ketua MUI non-aktif itu belum banyak menyapa pemilih ke daerah-daerah, terutama di Banten, yang dianggap survei internal elektablitas Jokowi kalah 9 persen.

“Ya belum turun (kampanye Ma’ruf Amin), saya pikir nanti begitu turun saya kira banyak pengaruhnya,” tuturnya.

Hasil Survei Mencemaskan

Menurut survei internal Jokowi, November 2018, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf berada pada angka 53,2 persen dan Prabowo-Sandiaga sebesar 31,2 persen. Sementara responden yang masih belum menentukan pilihan sebesar 15,6 persen.

Tetapi, versi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menunjuk angka yang berbeda. Survei internal Prabowo-Sandi dapat 40 persen dan tidak lama menyalip Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Dari survei kita November kemarin, alhamdulillah Prabowo-Sandi sudah 40 persen, cuma beda 4 persen dari Jokowi,” kata Jubir BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. Artinya, ada kenaikan signifikan, 15 persen sejak ditetapkan sebagai pasangan capres-cawapres.  Januari 2019 dipastikan sudah berada di atas Jokowi-Ma’ruf. Inikah yang membuat kubu petahana kelabakan? Waallahu’alam. (sumber tempo.co dan Tribunnews.com)