Gus A'am Wahib (kiri0 dan Gus Irfan Yusuf Hasyim. (FT/Wiwiek)

SURABAYA | duta.co – H Agus Solachul A’am Wahib, Ketua BKSN (Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin) mengaku prihatin melihat kampanye Pilpres yang hanya sibuk dengan isu. Padahal, yang dibutuhkan rakyat adalah gagasan, program menata Indonesia masa depan.

“Sebaiknya Kiai Ma’ruf bicara soal program yang hendak diwujudkan kalau menjadi Cawapres, bukan malah sibuk menangkal isu PKI. Apalagi sampai mengatakan ‘PKI Mata Lu’. Masyarakat sekarang semakin pintar, mereka tahu mana hoax mana tidak. Yang dibutuhkan dari pasangan Capres Cawapres adalah program ke depan, Indonesia mau dijadikan seperti apa?,” tegas Gus A’am Wahib kepada duta.co, Selasa (25/12/2018).

Menurut Gus A’am Wahib, bagi rakyat tidak penting apakah isu Jokowi PKI itu benar atau hoax. Yang mendesak bagi wong cilik adalah menyelesaikan problem rakyat yang kian serius.  “Ekonomi amburadul, utang pemerintah menggunung, lapangan kerja sulit, bahan pokok serba impor, ini mestinya yang dibahas Kiai Ma’ruf, tunjukkan bagaimana solusinya,” tegas putra Menteri Agama RI ke-8 KH Wahib Wahab Chasbullah ini.

Seperti diberitakan, isu Jokowi PKI dan keterunan PKI membuat jengkel KH Ma’ruf Amin. Kiai Ma’ruf saat konsolidasi dengan ratusan ulama se-Bogor di Cigombong, Kabupaten Bogor, Senin (24/12/2018) menumpahkan kejengkelannya.

“Katanya Jokowi PKI, PKI dari mana? Beliau sudah berkali-kali membantah. Bahkan kemarin ada orang yang ngaku namanya La Nyalla, dari Surabaya, kata dia, ‘Saya yang bilang Jokowi PKI itu saya, sekarang saya tobat, saya minta maaf, saya minta ampun saya telah melakukan fitnah’,” katanya.

Calon Wakil Presiden RI nomor urut 01 ini mengajak masyarakat tidak mudah percaya pada isu-isu hoax yang mengaitkan Jokowi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal ini, kata Kiai Ma’ruf, dibuktikan dengan pernyataan La Nyalla Matalitti yang mengaku bahwa dialah yang telah menyebarkan isu Jokowi kader PKI.

Lah orang yang bikin (hoax) saja udah nyabut, ini yang cuma denger malah masih terus aja PKI, PKI. PKI mata lu!” ucap Ma’ruf dengan nada santai yang lantas disambut tertawa para hadirin.

Sebaliknya, Kiai Ma’ruf menyebut Jokowi sebagai pemimpin yang cinta kepada kiai dan santri. Sebab, hanya di masa pemerintahannya Hari Santri Nasional ditetapkan dan mengangkat kiai sebagai calon wakil presiden.

“Makanya heran ada orang yang mengatakan Jokowi itu anti-Islam, padahal Jokowi yang menetapkan Hari Santri Nasional, padahal Jokowi yang mengangkat kiai jadi wakil presiden. Selama ini engga ada yang mengangkat Kiai sebagai Wakil Presiden, hanya Jokowi yang mengangkat kiai jadi wakil presiden,” tegas Ma’ruf.

Ini Saran Syafti Hidayat

Selain tuduhan PKI dan keturunan PKI, Jokowi juga diisukan tak jelas orangtuanya. Ini memang menyedihkan.  Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), Syafti Hidayat, Jumat (23/11/2018) memberikan komentar soal isu yang tak kunjung selesai ini. Apalagi faktanya selama ini bantahan Jokowi sepertinya tidak mempan.

Untuk itu tidak ada salahnya Jokowi tes DNA. “Bila perlu dengan melakukan tes DNA,” kata Syafti Hidayat sebagaimana dikuti rmol.co.

Jokowi sendiri memang sering geram dengan pihak yang menyebarkan isu bahwa dirinya adalah anggota Partai Komunis Indonesia ( PKI) atau keturunan PKI.  Jokowi dalam sebuah kesempatan juga ingin menabok penyebar isu tersebut.

“Mau saya tabok tapi orangnya di mana,” tegas Jokowi.

Masih menurut Syafti Hidayat, isu PKI memang sangat menggangu Jokowi. Kenyataannya, sambung dia, ada juga publik yang percaya akan hal itu.

“Jokowi tampaknya sudah gusar dengan isu PKI ini,” tutup Syafti. Karenanya tidak ada salahnya kalau tes DNA untuk membungkam semua itu. (mky,dtk,rmol)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry