MALANG | duta.co – Suasana pagi yang masih remang-remang di rumah Muhammad Sanusi di Jalan Raya Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, terasa beda.

Bukan cuma banyaknya warga yang berdatangan untuk mendukungnya, namun kali ini terasa lebih dari itu.

 

Sejak sepekan ini, gelombang kedatangan orang memang cenderung kian banyak. Mungkin, karena hari H Pilkada Kabupaten Malang 2024 kian dekat.

 

Namun, mereka yang datang kali ini lebih banyak orang bersarung, dengan sikap yang penuh tawaduk (kesopanan) ketika saling bertegur sapa.

 

Rupanya, mereka itu adalah para kiai kampung, yang sangat sederhana. Ada ustaz musala, imam masjid di kampung-kampung serta para kiai pesantren di pinggiran.

Kedatangan mereka yang atas kehendaknya sendiri itu, bukan sekadar mendukung pencalonan Muhammad Sanusi – Lathifah Shohib di Pilkada Kabupaten Malang 2024 nanti.

Namun, mereka seperti sedang ‘mem-back up’ urusan langit. Yakni, agar hajat Abah Sanusi bisa didengar sampai menembus sap langit ke tujuh.

 

“Beliau itu para kiai kampung, yang ingin mendoakan Abah Sanusi, agar hajatnya diridhoi Allah.”

 

“Sejak pagi buta tadi, mereka menggelar istighosah bersama,” ujar Abdurrahman atau Abah Dur, ketua Sahabat Sanusi, yang juga mantan Ketua DPC PKB Kabupaten Malang.

Memang, Senin (4/11/2024) pagi, yang masih gelap atau pukul 05.00 WIB, deretan mobil dan sepeda motor terlihat sudah menumpuk di halaman samping kiri rumah Paslon nomor 1 itu.

 

Begitu juga, deretan mobil pribadi dan mobil penumpang seperti Isuzu Elf long berjajar, dengan mengular di tepi jalan raya sepanjang depan rumah Abah Sanusi.

Dari pagar luar rumah, samar-samar terdengar suara orang berdzikir, dengan meng-agungkan Asmaul Khusna atau 99 nama Allah.

 

Tak terkecuali, perwakilan para sahabat Sanusi juga ikut meramaikan acara itu, seperti Abah Sukir Al Katiri, asal Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Taufiq, asal Kecamatan Turen, dan Abdul Mujib, mantan komandan Banser Kabupaten Malang.

Istigotsah itu dipimpin banyak kiai, di antaranya, KH Ridlwan Al Kanma, pemimpin Pesantren Annur Alhuda, Desa Ngawonggo, Kecamatan Tajinan.

 

“Semoga segala hajat Pak Sanusi terkabulkan. Kami puntiap malam juga mendoakannya. Dan kami yakin kalau Pak Sanusi jadi kembali,” ujar kiai yang santrinya dari berbagai daerah, seperti Kalimantan, Bali.

Beberapa menit usai istighosah para kiai kampung itu, rombongan emak-emak berkerudung datang.

 

Mereka berjumlah sekitar 50 orang, dari grup Banjari atau kesenian yang mirip Hadrah asal Kecamatan Sumberpucung. Mereka juga menggelar istigotsah sendiri, dengan dipimpin ketua Bajari, Bu Nyai Siti Aisyah.

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry