DIEVAKUASI: Ustazd Khalid Basalamah mengakhiri ceramahnya di Masjid Shalahuddin Puri Surya Gedangan dikawal dua angota polisi meninggalkan lokasi. (duta.co/islamedia)

SIDOARJO | duta.co – Di tengah situasi yang tidak menentu akibat demo ratusan anggota GP Ansor Ancab Tulangan yang menolak pengajian Khalid Basalamah akhirnya menemui titik tengah. Setelah melakukan negosiasi alot dan sempat ricuh sebentar, akhirnya disepakati Khalid Basalamah tidak boleh meneruskan ceramah dan akhirnya Khalid Basalamah turun dari podium masjid Shalahudin perumahan Puri Surya Jaya Gedangan, Sabtu (4/3/2017).

Sebenarnya ketika para pedemo mendatangi di depan masjid, Khalid Basalamah sudah berceramah selama kurang lebih 30 menit. Namun melihat situasi yang tidak kondusif, Khalid Basalamah  harus mengakhiri ceramah, agar kondisi di lokasi terkendali dan tidak ada kerusuhan apalagi ricuh. Oleh pihak takmir, ceramah Khalid diganti ustadz lainnya.

Tidak lama setelah turun dari podium, Khalid akhirnya meninggalkan lokasi pengajian. Saat kepulangan Khalid, juga mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan TNI.

“Alhamdulillah, Khalid Basalamah sudah turun podium dan semuanya harus tenang,” teriak H. Syamsul Ketua GP Ansor Ancab Waru.

Pengajian ini disudahi panitia khawatir akan terjadi bentrokan. Karena massa yang menolak dan yang pro pengajian jumlah sama banyaknya.

Negosiasi Stabilkan Suasana

NEGOSIASI: Polisi yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Sidoarjo Kombespol Muh Anwar Nasir negosiasi mendinginkan suasana . (duta.co/dok)

Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo Kombespol Muh Anwar Nasir mengatakan antara beberapa pihak, sudah ada kesepakatan.  Karena ini mengandung resistensi dan bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, maka Khalid Basalamah tidak boleh meneruskan ceramahnya.

Ceramah Khalid Basalamah di Masjid Shalahuddin Puri Surya Gedangan urung diteruskan setelah adanya kesepakatan antara pihak GP Ansor Sidoarjo dengan pengurus takmir, yang difasilitasi Kapolresta Sidoarjo Kombespol Muh Anwar Nasir.

Ceramah disepakati diganti oleh ustadz lainnya, bukan Khalid Basalamah. “Ini demi pertimbangan keamanan dan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” katanya, Sabtu (4/3/2016).

Sebelumnya, lanjut Anwar, sudah ada penolakan melalui surat resmi GP Ansor Sidoarjo dan musyawarah di Polsek Gedangan. Tapi pihak Polri tidak bisa melarang seseorang datang ke pengajian.

“Melihat situasi di lapangan yang demikian, kami memfasilitasi untuk berunding demi tidak adanya bentrokan antara kedua kubu yang berseberangan,” tuturnya.

Disinggung soal isi penolakan, mantan Kapolres Nganjuk itu tidak bersedia menjawab karena masalah substansi. Bukan kapasitasnya dirinya untuk menjawab. “Polri hadir di sini untuk mengamankan jangan sampai ada bentrokan kelompok massa yang berbeda paham. Kami harap tetap mengedepankan kedamaian bersama,” jelas Anwar.  (imm)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry